Short Course yang sesungguhnya (1)
Hari ke tujuh, hari Senin 17 April 2017, saya dengan rombongan bersiap menuju Universitas Chiba. Rombongan berangkat dari hotel di Minami – Chuo Dori (Ascent Plaza Hotel Shizuoka)sesudah makan pagi di Ramen Restaurant , menuju Chiba University selama 2 jam 50 menit. Sarapannya terlihat enak-enak, seperti makanan Jepang pada umumnya. Tapi, tahu ngga...kelihatannya lebih enak seblak buatan di kantin sekolah. Sudah seminggu saya tidak ketemu seblak makanan favorit se Cimahi...heh. Padahal gizi makanan di Jepang sudah pasti memenuhi standar internasional, berbeda jauh dengan seblak ceker ayam dengan aroma sambal cengeknya. Begitulah seseorang biasanya lebih menyukai makanan yang sehari-hari dia makan, kebetulan saya adalah seorang seblakmania .
Selesai sarapan, rombongan langsung berangkat menggunakan minibus yang supirnya orang Indonesia tapi sudah hafal jalanan di Jepang kayaknya.
Chiba University atau biasa juga disingkat
sebagai Chibadai adalah sebuah universitas nasional di kota Chiba, Jepang.
Universitas ini dibentuk pada tahun 1949 dari lembaga pendidikan yang ada di
Prefektur Chiba. Chiba University berada di peringkat ke-75 dalam 100
universitas terbaik se-Asia pada tahun 2013. Saat ini, Chiba University terdiri
dari sembilan fakultas, dengan 11.179 siswa di program sarjana dan telah lama
menjadi salah satu universitas terbesar di Jepang. Adapun lulusan sekolah, ada
sekitar 2.354 mahasiswa dalam sepuluh program master dan 1.220 dalam sembilan
program doktor. Suasana kampusnya mirip kampus IKIP Bandung jaman tahun 80 an,
dimana kendaraan yang paling mendominasi yang digunakan mahasiswa adalah
sepeda.Kalau dosen kebanyakan naik mobil, mobilnya juga tidak banyak yang
mewah, kebanyakan menggunakan mobil mirip Agya,ada
juga yang mirip Daihatsu Luxio.
Hari
ini rombongan memperhatikan perkuliahan untuk mahasiswa pendidikan yang akan
menjadi guru (calon guru) dari Prof.Nishimura. Profesor ini profilnya sangat aktif, banyak bercanda, dan banyak tertawa, kalau di Indonesia bisa jadi dia profesor yang keren.
Tema
perkuliahan yang diberikan oleh Prof Nishimura adalah “Awal Permulaan Menjadi
Guru”, isi perkuliahan mendiskusikan hal-hal yang diperlukan bila mahasiswa
menjadi guru. Kuliah ini berpusat pada mahasiswa dimana mahasiswa harus aktif
dan turut berdiskusi antar mahasiswa di dalam kelas. Saya dan teman-teman hanya menjadi pengamat,
mengamati yang sedang kuliah, karena saya tidak mengerti bahasa mereka, saya
lebih fokus mengamati tingkah polah mahasiswanya , mereka cenderung banyak
bertanya,ceria, sopan dan rata-rata berkostum sederhana banget, beda dengan
mahasiswa Indonesia yang rata-rata berpenampilan glamour, masa iya sih ?
Namun ditengah sesi kami mendapatkan penjelasan materi sang profesor dari penerjemah cantik Bu Dianni,seorang dosen bahasa Jepang dari UPI Bandung, bahkan bila ada pertanyaan dari peserta short course, Bu Dianni akan menyampaikannya dengan terjemahan yang pas, Bu Dianni memang seorang saintis yang cerdas dan ramah banget. Saya teringat dengan kutipan hadis " Barang siapa keluar dalam rangka menuntut ilmu, maka dia berada di jalan Allah sampai ia kembali" yang diucapkan oleh Anas bin Malik. Maksudnya, semoga saja Bu Dianni selalu berada di jalan tersebut.
Bu Dianni paling kanan |
Proses pembelajaran berlangsung amat terunut, yah namanya juga profesor, dia sangat ahli menempatkan prioritas pembelajaran , kira-kira urutannya seperti ini....
-
Dosen menuliskan garis besar materi di
papan tulis
-
Dosen melakukan pembukaan dengan
mengaitkan materi pembelajaran dengan kehidupan para mahasiswa.
-
Dosen memberikan lembar kerja kepada
mahasiswa yang sudah dibentuk dalam kelompok-kelompok kerja.
-
Hal-hal yang akan didiskusikan adalah
unsur-unsur penting yang harus diperhatikan bila seseorang akan menjadi guru.
Sub bagian yang dipelajari meliputi :
a.
Standar Kurikulum Nasional
b.
Perkembangan Kurikulum Nasional
c.
Perubahan Kurikulum
d. Sosok guru yang diperlukan di lapangan.Semua proses pembelajaran tersebut melibatkan juga para alumni yang sudah pernah menjadi guru Sekolah Dasar atau Sekolah Menengah Pertama.
-
Para mahasiswa kemudian berdiskusi dalam
kelompoknya masing-masing, dilanjutkan dengan mempresentasikan hasil diskusinya,
lalu Dosen memberikan refleksinya.
-
Sesi diskusi dan presentasi dilakukan
berulang-ulang hingga 3 x. Terakhir dosen memberikan kesimpulan dan mahasiswa
diminta memberikan saran dan pertanyaan.
- Kuliah berakhir jam 17.15
Tidak ada komentar:
Posting Komentar