Translate

Selasa, 03 Agustus 2021

Gunung Fuji, Shinkansen, dan bunga Sakura (bagian 4)

Short Course yang sesungguhnya (1)

Hari ke tujuh, hari Senin 17 April 2017,      saya dengan rombongan bersiap menuju Universitas Chiba.          Rombongan berangkat dari hotel  di Minami – Chuo Dori (Ascent Plaza Hotel Shizuoka)sesudah makan pagi di Ramen Restaurant , menuju Chiba University selama 2 jam 50 menit.        Sarapannya terlihat enak-enak, seperti makanan Jepang pada umumnya.      Tapi, tahu ngga...kelihatannya lebih enak seblak buatan di kantin sekolah.   Sudah seminggu saya tidak ketemu seblak makanan favorit se Cimahi...heh.      Padahal gizi makanan di Jepang sudah pasti memenuhi standar internasional,    berbeda   jauh dengan   seblak ceker ayam    dengan aroma sambal cengeknya.    Begitulah seseorang biasanya lebih menyukai makanan yang sehari-hari dia makan, kebetulan saya adalah seorang seblakmania .                              

Selesai sarapan, rombongan langsung berangkat menggunakan minibus yang supirnya orang Indonesia tapi sudah hafal jalanan di Jepang kayaknya.




 Chiba University atau biasa juga disingkat sebagai Chibadai adalah sebuah universitas nasional di kota Chiba, Jepang. Universitas ini dibentuk pada tahun 1949 dari lembaga pendidikan yang ada di Prefektur Chiba. Chiba University berada di peringkat ke-75 dalam 100 universitas terbaik se-Asia pada tahun 2013. Saat ini, Chiba University terdiri dari sembilan fakultas, dengan 11.179 siswa di program sarjana dan telah lama menjadi salah satu universitas terbesar di Jepang. Adapun lulusan sekolah, ada sekitar 2.354 mahasiswa dalam sepuluh program master dan 1.220 dalam sembilan program doktor. Suasana kampusnya mirip kampus IKIP Bandung jaman tahun 80 an, dimana kendaraan yang paling mendominasi yang digunakan mahasiswa adalah sepeda.Kalau dosen kebanyakan naik mobil, mobilnya juga tidak banyak yang mewah, kebanyakan menggunakan mobil mirip Agya,ada juga yang mirip Daihatsu Luxio.

            Hari ini rombongan memperhatikan perkuliahan untuk mahasiswa pendidikan yang akan menjadi guru (calon guru) dari Prof.Nishimura. Profesor ini profilnya sangat aktif, banyak bercanda, dan banyak tertawa, kalau di Indonesia bisa jadi dia profesor yang keren.

            Tema perkuliahan yang diberikan oleh Prof Nishimura adalah “Awal Permulaan Menjadi Guru”, isi perkuliahan mendiskusikan hal-hal yang diperlukan bila mahasiswa menjadi guru. Kuliah ini berpusat pada mahasiswa dimana mahasiswa harus aktif dan turut berdiskusi antar mahasiswa di dalam kelas.  Saya dan teman-teman hanya menjadi pengamat, mengamati yang sedang kuliah, karena saya tidak mengerti bahasa mereka, saya lebih fokus mengamati tingkah polah mahasiswanya , mereka cenderung banyak bertanya,ceria, sopan dan rata-rata berkostum sederhana banget, beda dengan mahasiswa Indonesia yang rata-rata berpenampilan glamour, masa iya sih ?

Namun ditengah sesi kami mendapatkan penjelasan materi sang profesor dari penerjemah cantik Bu Dianni,seorang dosen bahasa Jepang dari UPI Bandung, bahkan bila ada pertanyaan dari peserta short course, Bu Dianni akan menyampaikannya dengan terjemahan yang pas, Bu Dianni memang seorang saintis yang cerdas dan ramah banget.   Saya teringat dengan kutipan hadis   " Barang siapa keluar dalam rangka menuntut ilmu, maka dia berada di jalan Allah sampai ia kembali"   yang diucapkan oleh Anas bin Malik. Maksudnya, semoga saja Bu Dianni selalu berada di jalan tersebut. 



Bu Dianni paling kanan

Proses pembelajaran berlangsung amat terunut, yah namanya juga profesor, dia sangat ahli menempatkan prioritas pembelajaran , kira-kira urutannya seperti ini....


-          Dosen menuliskan garis besar materi di papan tulis

-          Dosen melakukan pembukaan dengan mengaitkan materi pembelajaran dengan kehidupan para mahasiswa.

-          Dosen memberikan lembar kerja kepada mahasiswa yang sudah dibentuk dalam kelompok-kelompok kerja.

-          Hal-hal yang akan didiskusikan adalah unsur-unsur penting yang harus diperhatikan bila seseorang akan menjadi guru. Sub bagian yang dipelajari meliputi :

a. Standar Kurikulum Nasional

b. Perkembangan Kurikulum Nasional

c. Perubahan Kurikulum

d. Sosok guru yang diperlukan di lapangan.Semua proses pembelajaran tersebut melibatkan juga para alumni yang sudah pernah menjadi guru Sekolah Dasar atau Sekolah Menengah Pertama.

-          Para mahasiswa kemudian berdiskusi dalam kelompoknya masing-masing, dilanjutkan dengan mempresentasikan hasil diskusinya, lalu Dosen memberikan refleksinya.

-          Sesi diskusi dan presentasi dilakukan berulang-ulang hingga 3 x. Terakhir dosen memberikan kesimpulan dan mahasiswa diminta memberikan saran dan pertanyaan.

-          Kuliah berakhir jam 17.15

Keutamaan ilmu dengan prosesnya disini sangatlah dihargai oleh 
kalangan pendidik di Jepang, jadi teringat kaisar mereka yang
mengais-ngais sisa keberadaan  para guru yang masih hidup 
disaat Jepang dibombardir (tentunya dengan bom atom)oleh Sekutu, sedangkan dibelahan      dunia timur yang lampau  ada
mimpi Rasulullah  Saw tentang cerita  ilmu , beliau pernah 
bercerita "Di dalam tidurku, aku melihat mangkuk penuh susu
diberikan kepadaku dan aku meminumnya hingga membasahi
sebagian jemariku.  Kemudian aku memberikan sisanya kepada
'Umar bin Khaththab'           (Para sahabat Nabi Saw) bertanya,
"Apa tafsir Anda (terhadap mimpi itu) ya Rasullulah Saw ?"
Nabi Saw menjawab, "Itulah ilmu (agama) " dari Shahih Al
Bukhari. Pantaslah keutamaan   ilmu dalam perkuliahan di negri
matahari ini terlihat sebagai kontribusi warganya di dunia
pendidikan serta bentuk pengabdian kepada negaranya.


Prof Nishimura dihadapan para mahasiswa







 

 

 

 

Sebagai bahan rekomendasi, perkuliahan ini menggunakan metode active learning, dimana mahasiswa belajar secara aktif, mandiri,berdiskusi, lalu menyimpulkan sendiri hasil perkuliahan. Proses pembelajarannya juga melibatkan interaksi antar mahasiswa maupun mahasiswa dengan dosen. Dosen hanya berfungsi sebagai fasilitator. Cara ini sudah diterapkan pula di Indonesia, tinggal mengembangkan materi perkuliahannya. Peserta SC (mempersingkat Short Course) saat itu sebagai pengamat saja ya, tidak sekedar tahu,tapi memenuhi relung setiap jiwa..sukses dalam pembelajaran cara jepang semoga menular di Indonesia. Mudah-mudahan.

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

yang sering mampir disini

Gerak Peluru rudal balistik

Gerak Peluru rudal balistik   Efek Rudal Balistik **Rudal balistik** adalah senjata roket yang dirancang untuk meluncurkan hulu ledak...

paling populer