Translate

Sabtu, 04 September 2021

Lab School Shizuoka University



Lab School Shizuoka University ,School of Education

    Hari ke 16, tepat di hari Rabu 26 April, kami mengunjungi SD dan SMP LabSchool di lingkungan Universitas Shizuoka, ngga beda jauh dengan labschool yang ada di UPI Bandung, kira-kira begitu deh. Rombongan berangkat setelah sarapan pagi di hotel menuju SD dan SMP LabSchool di lingkungan kampus Universitas Shizuoka.

tempat sarapan

 










Saya kasih pengantar dulu yah..


- Sekolah Dasar:

    Pelajaran di Jepang bagi anak-anak kelas 1 adalah Kokugo (Bahasa Jepang), Sansu (Matematika), Zukou (Seni), Ongaku (Musik), Seikatsu (Pengetahuan tentang kehidupan), Taiiku (Olahraga), Dotoku (Etika), Untuk termin pertama, anak-anak hanya belajar hiragana saja. Mereka mulai belajar kanji pada termin kedua. Pada termin pertama, matematika hanya mempelajari penjumlahan dan pengurangan sebanyak dua digit . Setiap malam anak diharuskan melakukan Ondoku (membaca cerita dengan suara keras). Ini gunanya melatih anak untuk melafalkan hiragana/katakana dengan jelas dan benar. Hampir setiap hari sekolah memberikan kertas yang berisi informasi-informasi penting. Ada pula buku penghubung antara guru dan orang tua yang disebut renraku cho.

     Di Jepang yang utama diajarkan kepada para siswa adalah etika, etika adalah sistem yang membentuk pribadi-pribadi Jepang menjadi peka terhadap sesama. Bila kita perhatikan orang Jepang, mereka sangat jarang berbicara kasar,tidak mudah menghakimi orang lain, tidak sok pintar sendiri, dan sangat kuat dalam mengelola emosi pribadinya. Sehingga tanpa aturan tertulispun masyarakat Jepang sudah sangat paham dengan apa yang harus mereka terapkan dalam kehidupan mereka sehari-hari.

     SD di Jepang tidak ada sistem kenaikan kelas berarti tidak ada murid yang bodoh dan tidak ada murid yang pintar. Semua anak merasa dirinya mampu dan terus berusaha. Tidak ada yang merasa rendah diri. Tidak adanya sistem kenaikan kelas juga membuat anak fokus untuk terus melanjutkan pelajaran berikutnya. Mereka tidak dihantui perasaan takut dan khawatir. Hal ini menjadikan anak lebih positif menilai diri dan masa depannya. Mereka yang tidak menggondol predikat juara belum tentu tidak sukses dalam hidupnya. Dan mereka yang selalu berada di puncak kelas pun belum tentu sukses di masa mendatang. Dengan tidak adanya sistem kenaikan kelas bukan berarti tidak ada laporan tentang perkembangan anak di sekolah. Di akhir termin, guru memberikan laporan yang diklasifikasikan secara detil dalam dua kategori, yaitu : baik (dekiru) dan perlu ditingkatkan (mou sukoshi). 

Sekolah Menengah Pertama (Chūgakkō):

Murid SMP diajarkan pendidikan bahasa Jepang, bahasa Inggris, bahasa asing, ilmu-ilmu sosial, matematika, sains, musik, kesehatan, pendidikan jasmani, seni, industri, kesejahtraan keluarga, homemaking. Semua pelajaran tersebut diberikan pada hari-hari berbeda dalam seminggu tanpa ada pengulangan mata pelajaran yang sama dalam seminggu. Pada pelajaran mengenai ilmu sosial murid-murid SMP juga diberikan pendidikan moral, berpartisipasi dalam aktivitas sosial, dll. Setiap mata pelajaran di kelas dipimpin oleh guru-guru yang berbeda sesuai dengan mata pelajaran masing-masing. Untuk pendidikan wajib (SD dan SMP) tidak dikenakan biaya apapun terkecuali untuk biaya makan siang, kunjungan lapangan, tamasya, dan alat tulis menjadi tanggungan orang tua murid masing-masing.

Pada pendidikan wajib Jepang memiliki prosedur yang sama dengan negara Indonesia dimana siswa harus melewati jenjang secara bertahap, murid tidak diperbolehkan mengambil jenjang keatas sebelum tuntas pelajaran, murid bisa tinggal kelas apabila tidak memenuhi nilai-nilai yang layak atau dianggap belum mampu menguasai ilmu-ilmu yang diberikan guru kelas.

Pendidikan menengah di Jepang terdiri dari dua level yaitu SMP dan SMA. SMP merupakan wajib belajar. Seperti halnya di SD, SMP-SMP jepang 97% merupakan sekolah negeri dan hanya 3% saja yang dikelola oleh swasta. Sekolah-sekolah yang dikelola oleh swasta biasanya memiliki ciri khas seperti keagamaan. Guru di sekolah Menengah Pertama mempunyai pendidikan sarjana dengan sertifikat kelas dua. Seperti halnya di sekolah dasar sertifikat hanya berlaku selama satu tahun selebihnya harus mengikuti ujian kembali.

Sejalan dengan pendidikan di Sekolah Dasar pendidikan di SMP bertujuan menitikberatkan pada pendidikan mental dengan tingkatan yang lebih tinggi. Pada level ini siswa diberikan pembelajaran vokasional dan bahasa. Mata pelajaran terdiri atas mata pelajaran wajib dan mata pelajaran pilihan. Mata pelajaran pilihan bersifat ”efektif” dan yang paling banyak digunakan adalah bahasa Inggris. Beberapa mata pelajaran yang diberikan di Sekolah Menengah Pertama adalah bahasa nasional, sosial,etika, bahasa Inggris, pengetahuan alam, olahraga, menulis, lompat tali, seni, koperasi, renang, dan lari jarak jauh.

Pemerintah jepang sangat peduli dengan wajib belajar sembilan tahun. Usaha pemerintah jepang agar seluruh anak di jepang dapat bersekolah sampai SMP tidak memandang apakah anak tersebut warga negara jepang maupun warga negara asing yang sedang berada di Jepang. Secara otomatis kantor kelurahan akan memanggil orang tua yang memiliki anak dalam usia wajib belajar. Berikut ini adalah proses yang harus dilakukan oleh warga asing jika mempunyai anak dalam usia wajib belajar

1) Menentukan alamat tempat tinggal

2) Mendaftarkan kependudukan warga negara asing

3) Menerima kartu kependudukan warga negara asing

4) Mendaftarkan untuk masuk sekolah pada kantor kelurahan setempat

5) Menerima surat ijin masuk sekolah dari departemen pendidikan kelurahan setempat.


    Oke, saya lanjutkan perjalanan rombongan...Ketika rombongan guru tiba  di sekolah Labschool Shizuoka, seluruh rombongan harus melepas sepatu lalu harus menggunakan sandal khas Jepang yang dikenal dengan sebutan surippa. Sepatu khusus yang digunakan di dalam area sekolah, yang digunakan oleh siswa Sekolah dari TK, SD, SMP, SMA di Jepang adalah  uwabaki, digunakan    

ketika memasuki gedung sekolah. Awalnya mereka datang ke sekolah dengan sepatu sekolah dari rumah, begitu memasuki gedung, mereka menukarnya dengan uwabaki yang sudah disediakan oleh sekolah di loker penyimpanan sepatu. Penggunaan uwabaki di area gedung sekolah bertujuan agar kebersihan gedung sekolah tetap terjaga.


- Ada beberapa kondisi berbeda pada sekolah dasar dan menengah di LabSchool Shizuoka University, yang jelas-jelas berbeda dengan kondisi sekolah SD atau SMP di Indonesia, antara lain :

1) Fasilitas sekolah yang sederhana namun diberikan kepada siswa sesuai kebutuhan siswa. 



 










Rak tempat menyimpan lap,
sepele tapi penting

     Fasilitas untuk aktivitas siswa, meski terkesan simple     namun amat dibutuhkan dalam kegiatan siswa sehari-hari     untuk menumbuh-kembangkan karakter yang positif.         Misalnya handuk-handuk kecil untuk membersihkan kelas     terlihat berjejer di rak handuk khusus yang diletakkan     disamping kelas. Setiap selesai pembelajaran,siswa     langsung membersihkan seluruh kelas dengan handuk-    handuk kecil tersebut, sehingga kelas akan bersih,siap     digunakan kembali pada keesokan harinya.







 

3) Ruang kelas, meskipun sangat minimalis,tetapi suasana kelas tetap ceria, siswa gembira menjalankan kegiatan belajar. Pada saat rombongan meninjau kelas, para siswa sedang melakukan eksperimen merangkai susunan listrik rangkaian seri sambil mengukur kuat arus listriknya menggunakan Amperemeter, berarti fasilitas laboratorium sekolah lumayan lengkap.




4) Fasilitas olah raga bela diri ditempatkan pada ruang khusus dengan lantai yang lembut. Ruangan ini dimanfaatkan untuk olahraga beladiri seperti yudo, sumo, karate, dsb. Ada satu lagi ruang olah raga dengan ukuran yang lebih luas, seperti aula yang ada di Indonesia,namun kondisinya lebih nyaman dan lebih banyak dimanfaatkan untuk ruang pertemuan, atau olah raga aerobic semacam sepak bola, badminton, tennis,dsb.




5) Fasilitas perpustakaan.












6) Papan tulis tempat untuk memajang karya siswa.










7) Karena Jepang adalah Negara yang sering dilanda gempa bumi, maka sekolah labschool Shizuoka ini dilengkapi dengan peralatan untuk menghadapi bencana yang tiba-tiba muncul seperti alarm otomatis dengan helm penyelamat.










 Rekomendasi

Apa yang terlihat dari sekolah dasar maupun sekolah menengah di Jepang, dari segi sarana maupun prasarana sebetulnya tidak lebih unggul dibanding dengan sekolah-sekolah di Negara Barat ataupun Negara Asia lainnya; namun ada yang lebih bermakna yaitu bahwa Jepang memfasilitasi sekolah-sekolah mereka dengan sarana dan prasarana yang benar-benar diperlukan untuk character building bangsa mereka. Sebagai contoh, sekolah negri di kota besar Indonesia biasanya menggunakan layar proyektor  pengganti papan tulis, namun di Jepang cukup dengan teknologi sederhana seperti TV dengan ukuran besar- mereka melakukan pembelajaran siswanya dengan penuh makna.  Bahkan Prof. Kumano memperlihatkan beberapa laptop kuno yang masih digunakan oleh para siswa untuk pembelajaran.Jadi,apapun sarana yang ada disekolah-sekolah di Indonesia, itu sudah lebih cukup untuk menjalankan proses-proses pembelajaran yang bermakna, bahkan untuk membangun character building  sekalipun.

jalan-jalan ke SD dan SMP



 Jalan-jalan ke SD dan SMP di Jepang



Menu sarapan, sederhana tapi sehat.

Hari ini, kegiatan dimulai sekitar jam setengah sembilan dari hotel langsung menuju SD Shimizu Oka, kami diterima oleh Kepala Sekolah dan staf Guru, dilanjutkan dengan diskusi tentang semua permasalahan sekolah dengan persoalan-persoalannya.Rombongan dibagi menjadi 2, Rombongan guru SD mengunjungi kelas-kelas SD dan  Rombongan guru SMP mengunjungi kelas-kelas SMP. Selesai kunjungan kelas, rombongan berdiskusi kembali tentang persoalan-persoalan di sekolah baik di Jepang maupun di Indonesia. Kunjungan dilanjut ke Dewan Pendidikan Kota Shizuoka. Berdiskusi tentang permasalahan pendidikan di Kota Shizuoka.


Sekolah Dasar di Shimizu Oka

    Lebih dari 99% dari Jepang anak-anak usia sekolah dasar terdaftar di sekolah. Semua anak-anak memasuki kelas 1 pada usia 6 tahun, dan sekolah mulai dianggap sebagai peristiwa yang sangat penting dalam kehidupan seorang anak.  Hampir semua pendidikan dasar berlangsung di sekolah umum; kurang dari 1% dari sekolah swasta (karena sekolah swasta cenderung mahal). Kebanyakan sekolah negeri, tidak mewajibkan seragam, namun  harus mengenakan name tag di saku kiri baju. Lalu, biasanya ada juga badge di bahu kirinya, yang warnanya disesuaikan dengan tingkatan kelas (misalnya kuning untuk kelas 1).Tas anak SD dilengkapi dengan peluit kecil (ini dibagikan gratis dari sekolah). Peluit ini diajarkan kepada anak-anak agar ditiup kalo bertemu dengan orang yang mencurigakan  dan mengganggu. Kemudian juga harus membawa thermos air minum tiap hari (karena tidak  ada pedagang kaki lima yang nangkring  di pagar sekolah). Mereka juga diwajibkan untuk membawa mug kecil (wadah air sebagai tempat  kumur2 pada saat sikat gigi sehabis makan siang). Lalu lap tangan dan serbet untuk alas makan siang. Semua alat itu dibawa bolak balik ke sekolah, kecuali sikat gigi dan mug (tapi harus dicuci dahulu setiap kali pulang). Siswa SD di Jepang memiliki tugas melayani makan siang (menuangkan makanan ke piring) teman-temannya (beregu bergantian sesuai piket). Hal ini dilakukan atas dasar  untuk mengajarkan kerjasama tim dari mulai usia dini.  

    Pelajaran di tingkat SD biasanya hanya ada 4 yaitu : Huruf Jepang (menulis dan membaca), Matematika, Olahraga dan Budi Pekerti. Pendidikan dasar di Jepang tidak mengenal ujian kenaikan kelas, tetapi siswa yang telah menyelesaikan proses belajar di kelas satu secara otomatis akan naik ke kelas dua, demikian seterusnya. Ujian akhir pun tidak ada, karena SD dan SMP masih termasuk kelompok "compulsoy education”, sehingga siswa yang telah menyelesaikan studinya di tingkat SD dapat langsung mendaftar ke SMP.

Tentu saja guru tetap melakukan ulangan sekali2 untuk mengecek daya tangkap siswa. Dan penilaian ulangan pun tidak dengan angka tetapi dengan huruf : A, B, C, kecuali untuk matematika. Dari kelas 4 hingga kelas 6 juga dilakukan test IQ untuk melihat kemampuan dasar siswa. Data ini dipakai bukan untuk mengelompokkan siswa berdasarkan hasil test IQ-nya, tetapi untuk memberikan perhatian lebih kepada siswa dengan kemampuan di atas normal atau di bawah normal. Perlu diketahui, siswa-siswa di Jepang tidak dikelompokkan berdasarkan kepandaian, tetapi semua anak dianggap `bisa` mengikuti pelajaran, sehingga kelas berisi siswa dengan beragam kemampuan akademik.Compulsary Education (dalam bahasa Jepang disebut ‘gimukyouiku’) atau istilah dalam bahasa Indonesia adalah "program wajib belajar".

Compulsory Education di Jepang dilaksanakan dengan prinsip memberikan akses penuh kepada semua anak untuk mengenyam pendidikan selama 9 tahun (SD dan SMP) dengan menggratiskan ‘tuition fee’, dan mewajibkan orang tua untuk menyekolahkan anak (ditetapkan dalam Fundamental Law of Education). Untuk memudahkan akses, maka di setiap distrik didirikan SD dan SMP walaupun daerah kampung dan siswanya minim (per kelas 10-11 siswa). Orang tua pun tidak boleh menyekolahkan anak ke distrik yang lain, jadi selama masa compulsory education, anak bersekolah di distrik masing-masing.

    Tentu saja mutu sekolah negeri di semua distrik sama, dalam arti fasilitas sekolah, bangunan sekolah, tenaga pengajar dengan persyaratan yang sama (guru harus memegang lisensi mengajar yang dikeluarkan oleh Educational Board setiap prefecture). Oleh karena itu mutu siswa SD dan SMP di Jepang yang bersekolah di sekolah negeri dapat dikatakan `sama`, sebab Ministry of Education mengondisikan equality di semua sekolah. Saat ini tengah digalakkan program reformasi yang memberi kesempatan kepada sekolah untuk berkreasi mengembangkan proses pendidikannya, tetapi tetap saja dalam pantauan MOE.Dalam pengertian negara maju, compulsory education mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

1) adanya unsur paksaan agar peserta didik bersekolah,

2) diatur dengan undang-undang tentang wajib belajar,

3) ada sanksi bagi orang tua yang membiarkan anaknya tidak sekolah

4) tolok ukur keberhasilan Wajar adalah tidak adanya orang tua yang terkena sanksi karena telah mendorong anaknya bersekolah. Dengan adanya peraturan ini, maka kewajiban orang tua adalah memberikan pendidikan kepada putra-putrinya baik di sekolah maupun jika dia tidak mau, pendidikan di rumah pun (home schooling) bisa ditempuh.

Berbeda dengan Wajib Belajar di Indonesia dicirikan:

1) tidak bersifat paksaan melainkan persuasif

2) tidak ada sanksi hukum, sekedar sanksi moral

3) tidak diatur dalam undang-undang tersendiri

4) keberhasilan diukur dengan angka partisipasi dalam pendidikan

Sekolah Menengah Pertama di Shimizu Oka

Tidak seperti siswa SD, siswa SMP memiliki guru yang berbeda untuk mata pelajaran yang berbeda.  Instruksi di SMP cenderung mengandalkan metode ceramah. Guru juga menggunakan media lain, seperti televisi dan radio, dan ada beberapa pekerjaan laboratorium. Semua orang harus belajar karya klasik sejak SMP. Karya tertua yang terkenal adalah GENJI MONOGATARI atau HIKAYAT GENJI yang umurnya 1000 tahun!  Tidak hanya sebatas informasi saja yang diberikan di SMP dan SMU Jepang, namun mereka juga diajari Tata Bahasa Jepang Klasik yang dipakai pada saat HIKAYAT GENJI ini dibuat.Di tingkat SMP dan SMA, sama seperti di Indonesia, ada dua kali ulangan, mid test dan final test, tetapi tidak bersifat wajib atau pun nasional. Di beberapa prefecture yang melaksanakan ujian, final test dilaksanakan serentak selama tiga hari, dengan materi ujian yang dibuat oleh sekolah berdasarkan standar dari Educational Board di setiap prefektur. Penilaian kelulusan siswa SMP dan SMA tidak berdasarkan hasil final test, tapi akumulasi dari nilai test sehari2, ekstra kurikuler, mid test dan final test. Dengan sistem seperti ini, tentu saja hampir 100% siswa naik kelas atau dapat lulus.

    


Selanjutnya siswa lulusan SMP dapat memilih SMA yang diminatinya, tetapi kali ini mereka harus mengikuti ujian masuk SMA yang bersifat standar, artinya soal ujian dibuat oleh Educational Board di setiap prefektur. Di Shizuoka prefecture, SMA-SMA dikelompokkan dengan pengelompokan A, B. Pengelompokan tersebut dibuat dalam proses memilih SMA. Setiap siswa dapat memilih satu sekolah di kelompok A dan satu sekolah di kelompok B. Jika si siswa lulus dalam kelompok A, maka secara otomatis dia gugur dari kelompok B. Dalam memilih SMA, siswa berkonsultasi dengan guru, orang tua atau disediakan lembaga khusus di Educational Board yang bertugas melayani konsultasi dalam memilih sekolah. Ujian masuk pun hampir serentak di seluruh jepang dengan bidang studi yang sama yaitu, Bahasa Jepang, English, Math, Social Studies, dan Science. Di level ini siswa dapat memilih sekolah di distrik lain.

Sistem pendidikan Jepang memberikan yang terbaik dan memastikan bahwa para siswa mendapat makan siang yang sehat dan seimbang. Makan siang di sekolah SD dan SMP negeri disiapkan oleh sekolah dan sesuai dengan menu standar yang dimasak tidak hanya oleh koki berkualitas tetapi juga oleh para profesional ahli nutrisi. Para siswa makan di dalam kelas masing-masing bersama-sama dengan guru. Hal ini membantu membangun hubungan guru-murid yang positif. Khusus untuk murid SMP, 70% makanan disediakan di sekolah berupa bento cook,30 % siswa membawa makanannya dari rumah.  Makan Siang Sekolah atau yang dikenal sebagai kyuushoku pertama kali dihidangkan pada tahun 1889 di Periode Meiji dengan etos “Negara Kaya, Militer Kuat” untuk menghidupkan negara.



Pemerintah menginginkan tentara yang lebih kuat dan tenaga kerja yang lebih baik, serta populasi yang lebih teredukasi agar bisa menyaingi negara Barat. Pemerintah melihat nutrisi menjadi salah satu batu loncatan yang krusial untuk mencapainya. Salah satu jejak historis dari kyuushoku bisa dilihat dari sebuah sekolah dasar di Prefektur Shizuoka yang menyediakan makan siang bagi siswa yang berasal dari keluarga miskin. Budi pekerti, disiplin, kebersihan, etika dan sopan santun (bukan agama) harus ditanamkan sejak dini. Ajaran-ajaran tersebut bukan hanya diajarkan dalam teori saja, namun harus dipraktekkan dan dilatih setiap hari agar tumbuh menjadi suatu kebiasaan. 

    Setelah kunjungan di sekolah Shimizu Oka, rombongan langsung menuju Dewan Pendidikan Kota Shizuoka. Dari para pemangku jabatan Dewan Pendidikan diperoleh informasi,di Kota Shizuoka terdapat jenis pendidikan untuk anak-anak di sekolah dan rumah belajar.Terdapat cara belajar yang unik di Shizuoka, dewan berusaha mengembangkan komunitas orang-orang yang aktif dalam dunia pendidikan. Ilmu-ilmu yang dikembangkan meliputi sejarah, budaya, pencegahan bencana, meningkatkan kemampuan bahasa inggris,

Rekomendasi

Pada kegiatan makan siang sekolah disebut kyuushoku ( ), siswa dilibatkan secara langsung mulai dari proses penyediaan makan siang hingga proses penyelesaiannya, disini terlihat bahwa team work yang kompak dibentuk oleh Jepang sejak warga mereka masih belia, sebuah hal yang patut dicontoh dalam dunia pendidikan di Indonesia. 


 Makan siang khas sekolah memiliki karbohidrat, yang bisa berupa nasi, roti atau pasta / mie dari beberapa jenis; 1 atau 2 protein (tidak selalu ikan); beberapa sayuran; Dan sering sup dari beberapa macam. Terkadang ada makanan kecil juga, seperti puding karamel atau sejenisnya. Sebuah wadah atau botol susu selalu disertakan. Ini diprakarsai oleh pemerintah federal pada periode pascaperang, berdasarkan keyakinan bahwa susu sangat penting bagi kesehatan anak-anak, dan berlanjut sampai hari ini. Dari komposisi jenis makanan yang disediakan, pemerintah bisa mengontrol tingkat kesehatan warganya,bahkan dapat mengantisipasi hal-hal buruk yang terjadi pada kesehatan warganya. Semua ini tentu menjadi contoh projek yang dapat dilakukan oleh pemerintahan kita. Dengan istilah apapun namanya, mengadopsi program-program dari Negara ini bukan hal yang tidak mungkin untuk kita coba.

Ada hal menarik khusus yang tertuju pada rombongan, yaitu penggunaan sandal tradisional yang diberikan pada para tamu sekolah. Begitu tamu hendak menuju ruangan di sekolah,semua tamu harus melepas sepatu masing-masing dan menggantinya dengan sandal tradisional. Ide sederhana untuk menjaga kebersihan sekolah tentunya, mungkin cara-cara sederhana lainnya boleh juga dijadikan projek baru di sekolah-sekolah kita di Indonesia.

Pendidikan di Jepang mencakup pendidikan formal di sekolah, pendidikan moral di rumah, dan pendidikan masyarakat (pendidikan seumur hidup). Wajib belajar pendidikan dasar dan menengah berlaku untuk penduduk berusia 6 tahun hingga 15 tahun. Penduduk terdaftar yang memiliki anak usia wajib belajar akan menerima pemberitahuan untuk memasukkan anak ke sekolah. Sebagian besar lulusan sekolah menengah pertama melanjutkan ke sekolah menengah atas.

Sekolah negeri atau sekolah umum (公立学校 kōritsu gakkō) diselenggarakan oleh pemerintah prefektur atau pemerintah kota, dan kadang-kadang oleh pemerintah pusat. Sebagian besar sekolah dasar negeri dan sekolah menengah pertama negeri dikelola pemerintah kota. Sebagian besar sekolah menengah atas dikelola oleh pemerintah prefektur, dan kadang-kadang oleh pemerintah kota. Sekolah swasta (市立学校 shiritsu gakkō) diselenggarakan oleh badan hukum. Hal ini tidak jauh berbeda dengan di Indonesia,namun karena pemerintan daerah di Indonesia jauh berbeda kemampuan anggarannya untuk satu daerah dengan daerah lainnya, alangkah lebih baik pendidikan di Indonesia tetap diselenggarakan sepenuhnya oleh pemerintahan pusat. Semakin jauh diurus oleh pemerintahan daerah, maka penyerapan penguatan pendidikan karakter yang ingin ditanamkan oleh pemerintahan akan sulit terselenggara.

Struktur pendidikan

Tahun ajaran dimulai bulan April. Kegiatan belajar mengajar berlangsung dari Senin hingga Jumat (sekolah negeri) atau Sabtu (sekolah swasta). Satu tahun ajaran dibagi menjadi 3 caturwulan yang dipisahkan oleh liburan singkat musim semi dan musim dingin, serta liburan musim panas yang lebih panjang. Lama liburan sekolah bergantung kepada iklim tempat sekolah tersebut berada. Otomatis pendidikan dasar di Jepang lebih lama mengalami musim liburan,berbeda dengan di Indonesia, masa liburan hanya di tempuh dalam 2 kali akhir semester,alangkah baiknya liburan anak sekolah juga diisi dengan program –program out door semisal home stay di rumah penduduk, berlibur di suatu desa , dimana siswa diharapkan belajar di kehidupan nyata untuk memantapkan nilai-nilai karakter yang ingin ditanamkan.

Jumat, 03 September 2021

Cahaya

 



Kita lanjutkan tentang Cahaya guys....

a. Pemantulan Cahaya pada Cermin Cekung

Cermin cekung merupakan cermin yang permukaannya melengkung ke arah dalam. Kamu dapat menemukan contoh yang hampir mirip dengan cermin cekung, yaitu pada permukaan sendok bagian dalam atau bagian reflektor sebuah senter. Pada cermin cekung terdapat beberapa titik penting, yaitu titik fokus (F), titik pusat kelengkungan (C), dan titik pusat optik (A). Pada cermin cekung, jarak antara titik pusat optic terhadap titik pusat kelengkungan dinamakan jari-jari kelengkungan (R), dan nilainya positif. Panjang jari-jari kelengkungan cermin cekung adalah 2 kali panjang jarak fokus. 

Pembentukan bayangan pada cermin cekung dapat digambarkan oleh tiga sinar istimewa .

Apa saja ketiga sinar istimewa tersebut? Mari kita perhatikan.

   1. Sinar 1: Sinar yang datang sejajar dengan sumbu utama cermin dipantulkan melalui titik fokus.

  2. Sinar 2: Sinar yang datang melalui titik titik fokus dipantulkan sejajar dengan sumbu cermin.

3. Sinar 3: Sinar yang datang melalui tiitk pusat kelengkungan cermin dipantulkan kembali sepanjang jalan yang sama pada saat datang.



 

 

 

 

 

 

Sifat-sifat bayangan yang dibentuk atau dihasilkan oleh cermin cekung bergantung pada posisi bendanya. Dengan melukiskan beberapa dari ketiga sinar-sinar istimewa ini, kita dapat menentukan bayangan yang dibentuk oleh cermin cekung berikut sifat-sifat bayangannya. Perhatikan gambar di atas .

Benda yang terletak di belakang titik pusat kelengkungan cermin (M) akan menghasilkan bayangan nyata, terbalik, diperkecil. Pada Gambar (a), sinar yang sejajar sumbu utama akan dipantulkan melalui titik fokus dan sinar yang melalui titik fokus akan dipantulkan sejajar sumbu utama cermin.

Benda yang terletak di antara titik fokus (F) dan titik pusat kelengkungan (M) akan menghasilkan bayangan nyata, terbalik, dan diperbesar. Pada gambar (b), sinar yang sejajar sumbu utama cermin akan dipantulkan melalui titik fokus dan sinar yang melalui titik fokus akan dipantulkan sejajar sumbu utama cermin.

Bagaimana halnya apabila benda berada tepat pada titik fokus cermin seperti pada gambar (c)? Bila benda diletakkan tepat pada titik fokus cermin, maka cermin akan memantulkan semua sinar sejajar sumbu utama, sehingga tidak ada sinar yang berpotongan. Dengan demikian, bila benda diletakkan tepat pada titik fokus cermin, maka tidak ada bayangan yang dibentuk (dihasilkan).

Benda yang terletak di antara titik fokus (F) dan titik pusat optik (O) akan menghasilkan bayangan maya, tegak, diperbesar. Pada gambar (d), sinar yang datang melalui pusat optik (M) cermin akan dipantulkan dengan sudut pantul yang sama dengan sudut datang dan sinar yang sejajar sumbu utama akan dipantulkan melalui titik fokus.

a. Pemantulan Cahaya pada Cermin Cembung

Cermin cembung merupakan cermin yang permukaannya melengkung ke arah luar. Spion kendaraan bermotor merupakan salah satu contohnya. Bila Anda mengamati bayangan diri sendiri menggunakan cermin cembung, tentu Anda akan melihat bahwa bayangannya akan berukuran lebih kecil daripada diri Anda sendiri. Ya, cermin cembung menghasilkan bayangan yang lebih kecil dari bendanya.

Pada cermin cembung terdapat beberapa titik penting yang mirip dengan pada cermin cekung, yakni titik fokus (F), titik pusat kelengkungan (M), dan titik pusat optik (O). Pada cermin cembung, jarak antara titik pusat optik terhadap titik pusat kelengkungan dinamakan jari-jari kelengkungan (R) dan nilainya negatif. Panjang jari-jari kelengkungan cermin cekung adalah 2 kali panjang jarak fokus.

Sebagaimana halnya pada cermin cekung, pembentukan bayangan pada cermin cembung juga dapat digambarkan oleh tiga sinar istimewa. Ketiga sinar istimewa tersebut antara lain:

1. Sinar 1: Sinar yang sejajar sumbu utama cermin dipantulkan seolah-olah keluar dari titik fokus internal.

2. Sinar 2: Sinar yang datang menuju titik fokus internal akan dipantulkan sejajar sumbu utama.

3. Sinar 3: Sinar yang datang menuju titik pusat kelengkungan internal cermin dipantulkan seolah-olah keluar dari titik pusat kelengkungan internal cermin.

 

Benda yang terletak dihadapan cermin cembung akan menghasilkan bayangan maya, tegak, diperkecil. Sinar yang datang sejajar sumbu utama akan dipantulkan seolah-olah keluar dari titik fokus dan sinar yang menuju titik fokus cermin akan dipantulkan sejajar sumbu utama. Perpotongan perpanjangan sinar yang keluar dari titik fokus dan sinar yang sejajar sumbu utama hasil pantulan sinar yang datang menuju titik fokus membentuk bayangan maya.


 



b. Hubungan Titik Fokus, Jarak Benda, dan Jarak Bayangan




Baik pada cermin cekung maupun pada cermin cembung, hubungan jarak benda (s), jarak bayangan (s’), jari-jari kelengkungan cermin (R), dan jarak fokus (f) dinyatakan oleh persamaan:

 

 

dengan: s = jarak benda ke cermin (m)

s’ = jarak bayangan ke cermin (m)

f = jarak fokus cermin (m)

Kita ketahui bahwa panjang jari-jari kelengkungan cermin adalah dua kali jarak fokusnya, R = 2f, atau f = R/2 sehingga persamaan di atas dapat dituliskan:


 

 

dengan: s = jarak benda ke cermin (m)

s’ = jarak bayangan ke cermin (m)

R = jari-jari kelengkungan cermin (m)

Dalam menggunakan persamaan pada cermin cekung maupun cermin cembung, ada sejumlah aturan-aturan tanda berikut.

1. Untuk cermin cekung, f dan R bertanda positif (+)

2. Untuk cermin cembung, f dan R bertanda negatif (-)

3. Jarak benda (s) bertanda positif untuk benda nyata (di depan cermin) dan bertanda negative untuk benda maya (di belakang cermin)

4. Jarak bayangan (s’) bertanda positif untuk bayangan nyata (di depan cermin) dan bertanda negatif untuk bayangan maya (di belakang cermin).

Pembesaran bayangan pada cermin dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan:


 

 

Tanda harga mutlak (| |) menyatakan harga M selalu positif.






Jadi, bayangannya terletak 20 cm di belakang lensa (di ruang II).




















yang sering mampir disini

Global Warming mulai muncul efeknya...

 Mengatasi efek global warming... Global warming adalah peningkatan suhu rata-rata Bumi secara keseluruhan, yang disebabkan oleh peningkatan...

paling populer