Contoh Soal Tes Skolastik

CONTOH SOAL TES SKOLASTIK

1. Contoh soal potensi kognitif

Lima sekawan Uneh, Asep, Udin, Oos, dan Kokom selalu semangat berangkat bersama menuju sekolah. Asep selalu menjemput Uneh, setelah ia dijemput oleh Udin. Oos menjadi anak terakhir yang dijemput. Sementara rumah Kokom terletak di antara rumah Asep dan rumah Udin. Berikut ini pernyataan yang BENAR adalah …

1. Rumah Kokom terletak paling jauh
2. Rumah Udin terletak paling jauh
3. Rumah Oos terletak paling jauh
4. Rumah Uneh terletak paling dekat
5. Rumah Udin terletak paling dekat

JAWAB :

Informasi yang kita miliki adalah:

Udin menjemput Asep.

Asep kemudian menjemput Uneh.

Oos dijemput terakhir.

Rumah Kokom berada di antara rumah Asep dan rumah Udin.

Mari kita simpulkan  berdasarkan informasi ini:

Karena Udin menjemput Asep, rumah Udin berada lebih jauh dari sekolah dibandingkan rumah Asep.

Asep menjemput Uneh, artinya rumah Uneh lebih jauh dari sekolah dibandingkan rumah Asep.

Oos dijemput terakhir, menunjukkan rumah Oos adalah yang paling dekat dengan sekolah.

Kokom berada di antara rumah Asep dan rumah Udin, jadi rumah Kokom tidak paling dekat atau paling jauh dari sekolah.

Dengan demikian, berdasarkan urutan penjemputan yang efisien, jawaban yang benar adalah:

B. Rumah Udin terletak paling jauh.

2. Contoh Soal Penalaran Matematika

Perhatikan informasi berikut ini!

Sampah anorganik lebih lama terurai dibandingakn dengan sampah organik. Waktu dekomposisi popok sekali pakai lebih lama dari plastik, namun kurang dari kulit sintetis. Berapa waktu dekomposisi yang mungkin dari popok sekali pakai?

A. 100 tahun

B. 250 tahun

C. 375 tahun

D. 475 tahun

E. 575 tahun

 

Jawaban: D

Pembahasan:

Coba fokus ke pertanyaannya ya guys...

Pertanyaannya adalah berapa waktu dekomposisi dari popok sekali pakai? Maka, kalian bisa langsung fokus ke popok sekali pakai dengan melihat informasi tambahan yang tersedia. Nah, dari informasi yang tersedia, kalian bisa tahu bahwa waktu dekomposisi popok sekali pakai, lebih lama dibandingkan plastik (lebih dari 400 tahun), tetapi lebih sebentar dari kulit sintetis (kurang dari 500 tahun).

Nah, dari informasi tersebut, jawaban yang paling tepat adalah dekomposisi popok sekali pakai memakan waktu hingga 475 tahun.

Maka, jawaban yang benar adalah D.

3. Contoh Soal Literasi Bahasa Inggris

The question is based on the following passage.

Seventeen-year-old Robin West is an anomaly among her peers, she doesn’t have a smartphone. Instead of scrolling through apps like TikTok and Instagram all day, she uses a so-called “dumbphone”. These are basic phones, or feature phones, with very limited functionality compared to say an iPhone. You can typically only make and receive calls and SMS text messages. And, if you are lucky, you can listen to radio and take very basic photos, but definitely not connect to the internet or apps. These devices are similar to some of the first phones that people bought back in the late 1990s.

Ms West’s decision to ditch her former smartphone two years ago was a spur of the moment thing. While looking for a replacement phones in a second-hand shop, she was lured by the low price of a “brick phone”. Her current phones, from French firm MobiWire, cost her just £8. And because it has no smartphone functionality, she doesn’t have an expensive monthly data bill to worry about. She didn’t notice until she bought a brick phone how much a smartphone was taking over her life. She had a lot of social media apps on it, and she didn’t get as much work done as she was always on the phone.

Dumbphones are continuing to enjoy a revival. Google searches for them jumped by 89% between 2018 and 2021, according to a report by software firm SEMrush. Fashion, nostalgia, and them appearing in TikTok videos, have a part to play in the dumbphone revival. While it’s true that dumbphones can’t compete with the latest premium Apple and Samsung models when it comes to performance or functionality, they can outshine them in equally important areas such as battery life and durability.

Five years ago, Przemek Olejniczak, a psychologist, swapped his smartphone for a Nokia 3310, initially because of the longer-lasting battery. However, he soon realised that there were other benefits. Przemek Olejniczak admits that he now has to plan ahead more when he goes traveling. Before he would always be stuck to the phone, checking anything and everything, browsing Facebook or the news, or other facts he didn’t need to know. Now he has more time for his family and himself. A huge benefit is that he isn’t addicted to liking, sharing, commenting, or describing his life to other people. Now he has more privacy.

Bearne, S. (2022). Not smart but clever? The return of ‘dumbphones’. Taken on September 23, 2022 from: https://www.bbc.com/news/business-60763168.

 

According to Ms West and Olejniczak, these are the benefits of having dumbphones, EXCEPT …

A. You can avoid media addiction.
B. You can have a phone with longer battery live.
C. You can share your daily lifes with anyone easily.
D. You can have less time searching for unnecessary information.
E. You can have more quality time with yourself and your family.

 

Kunci Jawaban : C

Pembahasan :

Soal menanyakan yang bukan merupakan dampak positif memiliki dumbphones menurut Ms West and Olejniczak. Informasi mengenai hal tersebut dapat ditemukan di paragraf 2 dan 4.

Pada awal paragraf 4 dijelaskan bahwa Olejniczak menukar ponsel pintarnya dengan Nokia 3310, awalnya karena baterainya yang lebih tahan lama. Namun, dia kemudian menyadari bahwa ada manfaat lain yang ia dapatkan. Salah satunya adalah sekarang dia memiliki lebih banyak privasi. Hal ini disebutkan di kalimat terakhir. Dengan demikian, hal yang bukan merupakan keuntungan dari memiliki dumbphones adalah pilihan C (Kamu dapat berbagi kehidupan sehari-hari dengan siapa pun dengan mudah.) karena ini justru bertentangan dengan poin ‘memiliki lebih banyak privasi’.

Dengan demikian, pilihan jawaban yang tepat adalah C.

4. Contoh soal Literasi Bahasa Indonesia

Teks ini digunakan untuk menjawab soal berikut.

Cancel culture dapat diartikan sebagai sebuah praktik boikot massal terhadap seseorang atau suatu kelompok. Pemboikotan ini bisa terjadi di dunia nyata, media sosial, atau keduanya. Cancel culture dilakukan dengan cara mengumpulkan dukungan untuk memboikot seseorang atau suatu kelompok yang telah melakukan hal yang tidak pantas atau melanggar nilai dan norma yang berlaku di masyarakat, seperti mengatakan hal yang rasis atau melakukan tindakan kriminal.

Orang-orang atau kelompok yang mengalami cancel culture biasanya akan diboikot, baik dalam pekerjaannya hingga kehidupan sosialnya. Pada prosesnya, mereka juga akan mendapatkan ujaran kebencian dan dimasukkan ke dalam daftar hitam (blacklist). Hal ini dilakukan masyarakat sebagai bentuk penolakan keberadaan diri mereka di ruang publik. Cancel culture ini sering dialami para figur publik, seperti selebritas dan politisi.

Jika ditelusuri lebih lanjut, cancel culture memiliki dampak positif dan negatif. Dampak positif dari gerakan cancel culture adalah gerakan ini bisa berfungsi sebagai alat pengendalian sosial. Hal ini terjadi karena gerakan ini bisa membuat masyarakat, terutama figur publik, akan berhati-hati ketika berucap dan bertindak. Sementara itu, dampak negatifnya adalah menimbulkan cyber bullying terhadap seseorang dan menciptakan rasa malu, tidak percaya diri, hingga depresi pada orang yang mengalaminya. Selain itu, jika terjadi pada figur publik, cancel culture ini tentunya berpotensi besar merusak kehidupan mereka sebagai figur publik.

Berdasarkan informasi pada teks, tentukanlah apakah pernyataan dalam tabel berikut termasuk ke dalam kalimat fakta atau opini dan tentukan pula apakah kalimat tersebut sesuai dengan informasi pada teks!

Catatan: Tabel terdiri dari enam baris dan lima kolom

 

Kunci Jawaban : Opini Sesuai; Opini Sesuai; Opini Tidak Sesuai; Opini Tidak Sesuai; Opini Sesuai

Pembahasan :

Soal meminta kita untuk mengklasifikasikan kalimat dalam tabel ke dalam kalimat fakta atau opini dan mengecek kesesuaian pernyataan dengan informasi pada teks. Berikut ini adalah hasil analisis dari setiap pernyataan.

Pernyataan 1 merupakan kalimat opini. Kata harus pada pernyataan menunjukkan bahwa kalimat tersebut berisikan saran terhadap suatu hal. Kalimat ini sesuai dengan isi teks. Menurut teks, cancel culture biasanya dilakukan pada orang atau kelompok yang melakukan hal yang tidak pantas sehingga mereka bisa malu atas tindakannya itu dan tidak mengulanginya lagi.

Pernyataan 2 merupakan kalimat opini. Kata bisa menunjukkan adanya kemungkinan terjadinya suatu hal. Pernyataan ini sesuai dengan informasi pada paragraf 3 yang menjelaskan bahwa cancel culture bisa menimbulkan cyber bullying terhadap seseorang.

Pernyataan 3 merupakan kalimat opini. Hal ini ditandai dengan keberadaan kata sangat yang menunjukkan pendapat seseorang terkait suatu hal dan pendapat ini bisa berbeda dengan orang lainnya. Namun, pernyataan ini tidak sesuai dengan isi teks karena teks tidak menjelaskan pihak yang menggemari gerakan cancel culture.

Pernyataan 4 merupakan kalimat opini. Kata bisa pada pernyataan menunjukkan adanya kemungkinan terjadinya suatu hal. Namun, pernyataan ini tidak sesuai dengan isi teks karena teks tidak menjelaskan bahwa cancel culture bisa menyebabkan pikiran seseorang menjadi terbuka.

Pernyataan 5 merupakan kalimat opini. Kalimat ini menunjukkan adanya kemungkinan terjadinya suatu hal yang belum dipastikan kebenarannya Pernyataan ini sesuai dengan isi teks karena teks menjelaskan bahwa cancel culture dapat dilakukan di media sosial dan gerakan ini biasanya dialami para publik figur, seperti selebritas dan politisi, yang telah melakukan hal yang tidak pantas atau melanggar nilai dan norma yang berlaku. Selebgram merupakan selebritas yang ada di media sosial Instagram sehingga termasuk publik figur.

Jadi, jawaban secara berurutan adalah opini sesuai, opini sesuai, opini tidak sesuai, opini tidak sesuai, dan opini sesuai.