PEMBUKAAN
Latar Belakang.
Dampak globalisasi
terjadi dalam bidang social, ekonomi,iptek, politik, dunia usaha, industri, dan
yang sangat penting untuk diperhatikan adalah nuansa persaingan sumber daya
manusia (SDM) itu sendiri. Untuk menghadapi hal tsb peningkatan kemampuan dan
kompetensi SDM menjadi prioritas utama, yang paling dominan adalah kemampuan
untuk beradaptasi dalam berinteraksi baik regional dan internasional.
Dengan latar belakang
Undang-undang no 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen yang mengamanatkan bahwa
pendidik dan tenaga kependidikan wajib memiliki kualifikasi akademik,
kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani serta memiliki
kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Juga sesuai Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No.11 tahun 2015 pasal 30,
bahwa Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Dasar mempunyai tugas melaksanakan
perumusan dan koordinasi pelaksanaan kebijakan serta fasilitasi penerapan
standard teknis di bidang pendidikan dasar, dalam hal ini Direktorat Pembinaan
Guru Pendidikan Dasar Ditjen Guru dan Tenaga Kependidikan,sedang berusaha
melakukan kerja sama dengan berbagai pihak dalam peningkatan kompetensi
pendidik dan tenaga kependidikan ,salah satunya adalah pengiriman pendidik dan
tenaga kependidikan SMP,khususnya guru melalui benchmarking. Maka untuk mendukung tugas pokok dan fungsi
Direktorat Guru Pendidikan Dasar,khususnya dalam pembinaan pendidik pendidikan
dasar dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi pendidik dituntut lebih profesional,
agar mampu menghadapi persaingan global, diperlukan wawasan yang berstandar
internasional. Standar internasional akan sulit tercapai tanpa adanya
keterlibatan langsung dan berinteraksi dengan Negara luar. Dengan dasar pemikiran
tsb perlu dilaksanakan program penghargaan guru pendidikan dasar berprestasi ke
luar negri sebagai upaya pembinaan pendidik SMP keluar negri,salah satunya ke
Jepang,dengan melakukan short course
sambil berkunjung kepada lembaga penyelenggara pendidikan yang patut dijadikan
model sebagai upaya peningkatan wawasan kependidikan para guru
Tujuan
Pelaksanaan program
penghargaan guru pendidikan dasar berprestasi ke Jepang dalam bentuk short course ini bertujuan untuk
memberikan penguatan kompetensi guru agar bertambah wawasan melalui
program-program yang diterima oleh guru,khususnya di bidang pendidikan yang
profesional dan patut untuk dilakukan benchmarking
oleh pengelola lembaga yang menangani pembinaan dan pemberdayaan pendidik dan
tenaga pendidikan di Indonesia.
Manfaat
1.Mengenal Bahasa Jepang
Program short course yang
ditawarkan memberikan pengalaman belajar
bahasa Jepang secara langsung di tempatnya. Dengan begitu, peserta akan
terbiasa mempergunakan bahasa Jepang
yang sedang dipelajari sehingga
memperlancar/ mengenal kemampuan bahasa
Jepang
2. Menambah wawasan
Belajar di Jepang juga memberikan
wawasan yang berharga bagi para guru, mengingat konten yang dipelajari adalah
fenomena nyata sebuah sistem pendidikan yang sudah dikenal baik kurikulumnya di
dunia.
3. Pengalaman internasional
Mengalami pembelajaran di luar negeri
dengan program short course bisa
memberikan pengalaman internasional kepada para guru. Pengalaman berharga
lainnya juga akan didapatkan seperti berbaur dengan guru-guru di Jepang sambil
mengikuti proses pembelajaran bersama siswa-siswa di Jepang.
4. Networking
Meskipun masa belajar para guru hanya
beberapa minggu, kesempatan untuk mengenal sekolah dan sistemnya dari berbagai prefektur bisa membuat para guru
memperluas networking yang sudah
dimiliki para guru selama ini.
Hasil Yang Diharapkan
Hasil yang diharapkan
dari pelaksanaan kegiatan ini adalah terlaksananya program penghargaan guru
pendidikan dasar berprestasi ke Jepang dalam bentuk short course dan kunjungan ke lembaga pendidikan yang relevan serta
laporan pelaksanaan short course
selama di Jepang. Khususnya bagi para guru peserta,diharapkan dapat melakukan
deseminasi program yang dicapai, di daerahnya masing-masing
PELAKSANAAN KEGIATAN
A. Tempat / Lokasi / Lembaga Yang Dikunjungi
No |
Tempat |
Lokasi |
Lembaga |
1.
|
Okayama University
|
Tsushima-Naka,
Okayama, Okayama Prefecture |
Fakultas
Pendidikan Universitas Okayama |
2 |
Okayama Rika University
|
Okayama University |
Universitas
Okayama |
3 |
Fukuyama City University |
〒721-0964 Hiroshima
Prefecture, Fukuyama, Minatomachi, 2−19−1 |
Universitas
Fukuyama,Fakultas Pendidikan |
4 |
Shizuoka University |
〒422-8529 Shizuoka Prefecture, Shizuoka, Suruga Ward, Oya, 836 |
Fakultas
Pendidikan Universitas Shizuoka |
5 |
Shizuoka University Lab School Shizuoka University |
national university in
Shizuoka Prefecture, Japan. |
SD dan SMP
Labschool Shizuoka |
6 |
Junior High School at Otsuko, University of Tsukuba |
1-9-1 Otsuka, Bunkyo-ku,
Tokyo 112-0012 |
SMP Lab School
Tsukuba University |
B. Hasil Kegiatan (hari per hari)
No |
Hari ke |
Hasil Kegiatan |
1 |
7 (tujuh) Catatan : penulis baru mengikuti Short Course pada hari ke 7, karena
pengurusan paspor yang terlambat. |
Perkuliahan untuk mahasiswa
pendidikan yang akan menjadi guru (calon guru) dari Prof.Nishimura. Para guru
memperoleh materi perkuliahan yang bersifat active learning |
2 |
8 (delapan) |
Materi perkuliahan tentang “Guru
yang disenangi Siswa” ,berikut contoh perkuliahan oleh dosen yang bersifat student center,dilanjutkan dengan
diskusi dengan guru-guru dari Junior
High School Attached to Faculty of Education,Chiba University. |
3 |
9 (Sembilan) |
Perkuliahan di Shizuoka University. -
Analisa dan Diskusi pada STEM Education
Movement dalam
pendidikan Sains di Amerika Serikat dan kemungkinan
implikasinya di Jepang dan Asia. -.Pemanfaatan
STEM menggunakan Dagik Earth :
Pengembangan STEM pada pendidikan Sistem Jagat Raya. -.Inovasi
STEM : berupa bahan pembelajaran untuk kreasi ilmu pengetahuan. |
4 |
10 (sepuluh) |
Perkuliahan oleh Prof. Matsumoto : Pembelajaran matematika di Jepang |
5 |
11 (sebelas) |
Perkuliahan oleh Prof. Isao Murayama Topik : The
course of study in Japan (from a problem solving point of view). Kursus
studi di Jepang (dari sudut pandang pemecahan masalah) |
6 |
14 (empat belas) |
Perkuliahan oleh Prof. Yoshisuke
Kumano, Ph.D tentang Active
learning |
7 |
15 (lima belas) |
Kunjungan ke Shimizu Oka Elementary
School |
8 |
16 (enam belas) |
Kunjungan ke Lab School Shizuoka
University ,School of Education |
9 |
17 (tujuh belas) |
Kunjungan ke SD Asahi di Sagamihara
City,Prefektur Kanagawa |
10 |
18 (delapan belas) |
Kunjungan ke SD Labschool Tsukuba University dan
Kementrian Pendidikan,Budaya,Sport,Sains dan Teknologi Kementrian Pendidikan,Budaya,Sport,Sains dan Teknologi |
Masalah
/ Kendala
Dari semua kegiatan yang dilaksanakan , semua unsur yang
mendukung program short course ini ,
hampir tidak ada kendala sama sekali,
sedikit kendala muncul pada saat awal persiapan keberangkatan, dimana terjadi
miskomunikasi antara panitia dengan penulis,sehingga penulis terlambat mengurus
paspor dinas. Sebagai konsekwensinya, penulis tertinggal rombongan, dengan
tetap iklas menempuh perjalanan Jakarta – Osaka seorang diri, namun ini adalah
perjalanan yang sangat berharga,karena terjadi delay selama lebih dari satu jam, dan penulis tidak tertinggal penerbangan
lanjutan (sungguh petualangan dengan sensasi yang tidak akan pernah
terlupakan…berlari-lari mengejar penerbangan lanjutan, dan tiba di sebuah
bandara dengan Negara yang warganya enggan berbahasa internasional). Sebenarnya kronologi
yang sesungguhnya dimulai dari keterlambatan penerbangan Jakarta - Singapura
selama 2,5 jam. Apa yang bisa dilakukan selama kita menunggu sebuah
penerbangan, dengan tujuan hanya untuk transit di Negara tersebut, selain
aktifitas Dzikir sambil menyesali
mengapa koq ya saya terlambat mengikuti rombongan. Namun penyesalan ini berbuah manis, karena dengan
cara yang agak aneh semua berjalan mulus,lancar seperti air mengalir di lautan. Saya jadi merenungkan isi sebuah senandung merdu :
“
Hai orang-orang yang beriman, mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar
dan (mengerjakan shalat) sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar ”
(Q.S. Al-Baqarah 153).”
Karena tanpa daya, ya saya hanya duduk manis selama 2,5 jam dibandara sambil mengurai untaian tasbeh tanpa putus dengan tasbih,tahmid, takbir, tahlil, dan istighfar di dalam hati. Siapa yang ngga deg deg kan coba....
Anakku
menolongku.
Pada
awal perencanaan keberangkatan rombongan pergi ke Jepang, seharusnya saya
mengikuti acara Pra Departure sambil
menginap di sebuah hotel di Jakarta, sayang sekali saya luput dari acara
tersebut, karena kelelahan mencari souvenir
wayang di seputaran kota Bandung sehingga harus tertinggal informasi dalam
pengurusan paspor dinas. Memang sudah jatah saya. Tuhan ingin agar saya berangkat
seorang diri dari Jakarta ke Jepang, dengan penerbangan lanjutan di Singapura,
aneh sekali…ya aneh, karena saya bukan seorang ABG yang kuat , tapi hanya
seorang emak-emak tua berumur 56
tahun. Selagi muda saya sangat berani melanglang buana bepergian seorang diri
saja, sesudah rambut semakin memutih dan tulang-tulang tubuh mulai terserang osteoporosis ,untuk bepergian seorang diri , bukan main…saya harus mengandalkan penuh kepada Sang
Penguasa Dunia ini. Begitulah, awal cerita. Hari pertama yang jatuh pada
Selasa, tgl 11 April 2017 di Ruang Rapat ,diadakan pengarahan pra departure dipimpin oleh para pejabat dengan aktivitas mendengarkan arahan dari nara sumber,
penunjukkan tugas team leader,sekretaris, koordinator kelompok ,juga
fotografer, dilanjutkan dengan pengaturan pembagian barang souvenir yang harus
dibawa. Saya mendapat jatah membawa miniatur
Candi Borobudur, Becak Jogyakarta, dan wayang
kulit Sang Bima dengan ukuran panjang sekitar 65 cm (pastinya dong... tidak
boleh masuk ke kabin). Syukur Alhamdulilah, semua urusan ini dapat diselesaikan
oleh anak-anak . Sang Bima yang kukunya panjang dan menakutkan, dikemas menggunakan plastic fiber
kokoh sehingga saya tinggal melontarkan
sang Bima ke bagian bagasi.
Sambil
termangu-mangu saya tetap fokus mendengarkan arahan dari para bos dengan
rangkuman materi : Sistem Pendidikan di Jepang, Kompetensi dan kualifikasi guru di Jepang, Cara-cara
Rekruitmen guru, Akreditasi dan
sertifikasi, Karir guru dan kinerja guru, serta Perlindungan guru.
Tiba
waktunya, di hari ke empat ,Jumat / 14 April 2017, saya memulai petualang
menuju Negri Matahari Terbit dengan penerbangan Singapore Airlines. Karena keterlambatan pengurusan paspor
dinas,jadwal keterlambatan menjadi mundur, peserta harus
berangkat sendirian sesuai jadwal
tiket
Ternyata keberangkatan delay atau terlambat selama 2,5 jam . Awalnya saya lumayan gugup juga. Bisa
dibayangkan, membawa 2 buah koper plus sang Bima yang bentuk barangnya tidak
beraturan, membuat nyali menjadi ciut. Bila dibatalkan…kupikir saya bisa
“dimarahi” oleh atasan, sehingga saya langsung menentukan sikap untuk
menelpon ke pihak SQ dibantu pihak lain (anakku pastinya) agar keberangkatan
tidak ditunda pada hari berikutnya dengan menyampaikan permintaan tolong dengan redaksi bahasa kira kira demikian :
”Hi,
Excuse me.
My
mother looking for SINGAPORE AIRLINES GROUND STAFF. She missed her Connecting Flight to Kansai, Japan
(KIX) due to a delay from her first
flight.
The
First delayed flight is SQ 967 :
Jakarta (CGK) – Changi (SIN)
The
Missed Connecting Flight is SQ 618 :
Changi (SIN) – Kansai (KIX) Boarding 12.25 AM
Please
check her ticket/boarding pass.
1)
Do you mind to help her to rebook
the next flight and direct her?
2)
Please also help her to check – in the baggage
with her rebooked ticket if necessary.
Thank
you so much.”
Ternyata anakku menolongku, anakku yang sedang di UAI Gombak Kuala Lumpur, sungguh sadar, jika saya menuruti nasehat pihak penerbangan untuk menginap di Singapura menunggu penerbangan keesokan harinya ke Jepang, emaknya akan kehilangan jejak menuju Negri Matahari Terbit itu, artinya si emak bisa tersesat dan hilang ditelan bumi entah dimana. Alhamdulilah, sebagai penumpang terakhir yang melakukan proses boarding pass, akhirnya terbang juga saya ke negri Fujiyama itu. Kebayang ngga...begitu sampai di ekor pesawat banyak penumpang melotot ke saya, mungkin mereka bergumam...ooo,ini yang bikin pesawat ngga terbang-terbang.
Keesokan
hari, pukul 8.25 pagi saya menginjakkan kaki di bandara Kansai Osaka, dapat
Anda bayangkan betapa saya amat excited
bercampur haru karena akan menemukan dan bertemu dengan Gunung Fuji, kereta peluru Shinkansen, dan bunga Sakura. Sebuah pengalaman baru, yang memang belum pernah saya
alami, sebagai orang kampung ,pasti senanglah..ha..ha..
(bersambung ya bro..)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar