Selamat ulang tahun Indonesia!!!😍😍😍
Belajar Dagik Earth
- Analisa dan
Diskusi pada STEM Education Movement dalam pendidikan Sains di Amerika Serikat
dan kemungkinan implikasinya di Jepang dan Asia.
- Pemanfaatan STEM menggunakan Dagik Earth : Pengembangan STEM pada pendidikan Jagat Raya.
- Inovasi STEM : berupa bahan pembelajaran untuk kreasi ilmu pengetahuan.
Aktifitas hari itu bermula dari penginapan kami di sebuah hotel sederhana, begitu selesai sarapan,kami langsung angkat kaki menuju Shizuoka University , kira-kira setengah jam menggunakan bus. Tentu kami sangat semangat, semangat mencari ilmu pastinya, seperti apa yang dikatakan pepatah.... "Dunia dan seisinya dimurkai Allah, kecuali yang memanfaatkannya demi kepentingan dzikrullah dan yang serupa dengan itu,para ulama dan orang-orang yang menuntut ilmu."(HR Turmudzi). Ayolah generasi penerus bangsa, semangatlah menuntut ilmu dimanapun kalian berada !
* Universitas Shizuoka adalah universitas negeri dengan dua kampus di Shizuoka dan Hamamatsu. Ada enam fakultas, delapan sekolah pascasarjana untuk gelar Master, satu sekolah Doktoral, dan dua lembaga penelitian. Pada Kampus Shizuoka terdiri dari Fakultas Humaniora dan Ilmu Sosial, Fakultas Pendidikan,Fakultas Sains / MIPA dan Fakultas Pertanian . Sedangkan Kampus Hamamatsu terdiri dari Fakultas Informatika dan Fakultas Teknik. Lokasi kampus ini sangat strategis, prefektur Shizuoka terletak di tengah Jepang , mudah dijangkau melalui akses Shinkansen baik dari timur maupun barat. Dari kampus ini juga terlihat gunung Fuji yang tertutup oleh salju. Dari universitas ini pula banyak lahir pemimpin perusahaan industri kelas dunia seperti Honda, Suzuki, dan Yamaha. Universitas ini berperan penting dalam ekspansi internasional melalui koordinasi antar industri pertanian,pemerintah daerah, maupun pariwisata.
Setelah selesai perkuliahan,kami berdiskusi dengan Prof.Kumano tentang STEM, Dagik Earth, dan dipenghujung perkuliahan kami dipersilahkan melihat ruang penelitian Prof.Kumano. Bapak Kumano ini dosen pertama yang saya lihat yang jago berbahasa Inggris,dosen lainnya pasti menggunakan bahasa Jepang yang saya tidak mengerti sama sekali artinya.
O ya, apakah yang dimaksud dengan STEM, baiklah saya coba ulas sedikit saja.
- STEM merupakan sebuah metode pembelajaran yang menggunakan pendekatan antar ilmu dan pengaplikasiannya dibarengi dengan pembelajaran aktif berbasis permasalahan.
- Melalui STEM siswa dibekali metode ajar yang dapat mengasah kemampuan soft skill serta membangun karakter siswa, memiliki etos kerja, motivasi tinggi, kreatif dan inovatif, serta mampu menyesuaikan keterampilan dan keahlian sesuai kebutuhan kerja.
- Dengan pendidikan berbasis STEM, siswa akan memiliki cara berpikir yang berbeda dan mengembangkan daya kritis serta membentuk logika berpikir, sehingga bisa diaplikasikan di berbagai lini. Selain itu, para siswa juga dilatih untuk memecahkan masalah dengan baik.
- STEM merupakan sebuah alat untuk bisa mengembangkan pola pikir dan mengasah pemikiran kritis siswa. Meskipun difokuskan pada ilmu eksakta, tidak mengesampingkan unsur sosialnya.
- Pendidikan berbasis STEM akan membentuk SDM yang mampu bernalar serta berpikir kritis, logis, dan sistematis. Contohnya dalam kasus proses belajar dalam bentuk team work. Siswa pasti akan berhubungan satu sama lain untuk memecahkan sebuah masalah.
- Pada saat diskusi dan analisa Perkembangan Pendidikan Sains menggunakan STEM ada beberapa catatan yang bisa saya tulis, namun pengkajian lebih dalam silahkan anda cari sendiri literaturnya ya.
1. Dalam konteks Asia : Karakteristik Kontekstual yang bagaimana pengajaran sains di Asia ? Contoh STEM : Sejarah,Teknologi yang khas yang bisa digunakan untuk inovasi, Bio STEM,e STEM, c-STEM, p-STEM, m-STEM.
2. Dimulai dari issue dalam konteks para siswa, dimulai dari permasalahan. Sehingga kita membutuhkan standar pengajaran pada STEM. Contohnya NSED th 1996, NGSS th 2013.
3. Jika kita menginginkannya, akan bermanfaat untuk mengembangkan ide besar yang dibutuhkan untuk SEA – BES , prof Kumano memilih “Energy dan sistemnya”
4. Dari analisa data besar ; ada hubungannya terhadap perkembangan satelit (sekarang berkisar 10.000 US$); Dagik Earth untuk setiap orang. Program SOS oleh NOAA. Pengetahuan Bumi dan Ruang Angkasa dengan satelit.
5. Koherensi dengan Internasional, contohnya, Olimpiade Sains-Bumi.
6. Raspbery*pi ( computer dengan 50 US$) untuk abad 21.
7. Generasi robotic yang diperuntukan bagi pengembangan pekerjaan sains dan teknik.
Seandainya Anda tidak paham dengan semua konten yang tertulis, silahkan Anda cari sumber literasinya atau Anda datang saja langsung ke Jepang ya..(buat tantangan nih dimasa pandemi covid 19,siapa berani menerima tantangan ini?)
O ya, kita lanjut dulu ya,tentang konteks pendidikan sains di Jepang. Kami memperoleh ilmu tentang Aktivitas STEM menggunakan Dagik Earth.
Apa
itu Dagik
– Earth?
Dagik Earth
adalah proyek pendidikan untuk menikmati hasil ilmiah di bumi dan planet dengan
dunia digital tiga dimensi di ruang kelas, pusat sains dan bumi, dan dipimpin oleh Dr. A. Saito. Ini adalah sub proyek
Dagik oleh kelompok visualisasi pusat
ilmu Bumi di Universitas di Jepang.
Bagaimana
cara kerjanya?
![]() |
layar yang tampak sebetulnya terbuat dari balon putih berbahan plastik |
Bumi dan planet diproyeksikan pada layar sferis dengan
proyektor PC dan laptop juga bisa serta proyektor. Tidak ada PC dan proyektor khusus yang dibutuhkan. Kita
bisa menggunakan
PC dan proyektor yang normal. Perangkat lunak Dagik Earth terbuka dan bisa
dijalankan di Windows dan Macintosh. Sebagai layar bola, balon putih bisa
digunakan. Dagik Earth adalah sistem terbuka dalam peralatan dan perangkat
lunak yang akan digunakan untuk program pendidikan dengan biaya rendah. Sejauh
ini,Ukuran Dagik Bumi berdiameter
8cm sampai 7m.
Memangnya ada keuntungan mempresentasikan bumi dengan cara 3 dimensi?
Satu-satunya cara untuk menyajikan bentuk yang benar di Bumi, adalah dengan sebuah bola, yaitu mempresentasikannya dalam tiga dimensi. Setiap peta bentuknya akan berubah atau akan terjadi distorsi.
Secara
bahasa apa itu artinya Dagik? Pengucapan
"Dagik" mirip dengan "Magic", kecuali "D" dan
bukan "M". Ya, Dagik seperti Magic.
Ternyata ada beberapa aktivitas team Dagik Earth di Shizuoka pada tahun 2016 a.l :
- Menyumbang ke Museum Bumi dan Sejarah Lingkungan di Shizuoka
- Kelas Summer sains untuk 25 murid SD
dari kota Makinohara
- Pendidikan sains Seameo untuk para
ahli dari Asia Selatan-Timur dari professor Shizuoka.
- Pendidikan sains Seameo khusus para
dosen di kantor Seameo Bandung
![]() |
Saat kami memperoleh ulasan "dagic earth" dari prof. Kumano |
Untuk direkomendasikan,ada beberapa aspek yang bisa kita adopsi dari pembelajaran ala jepang ini.
- Dari hasil pengamatan penulis,
pendidikan sains SMP di Jepang menggunakan berbagai metode pengajaran yang
sifatnya cenderung pada pengajaran inkuiri
dan pemberian masalah, dimana guru bertanggung jawab atas semua proses
pembelajaran sehingga tanpa disadari oleh siswanya , mereka menjadi kompeten di
dalam memahami,menguasai bahkan mampu memproduksi ulang semua apa yang telah
diajarkan. Sehingga sekolah-sekolah menengah di Indonesia bisa mencontoh
proses-proses pembelajaran di Jepang, dengan menyesuaikan sarana prasarana yang
ada di sekolah Indonesia.
- Sebagai referensi yang baik, penulis diberi souvenir berupa Bola Dunia yang berbentuk Balon Dunia yang bisa ditiup,kemudian balon ini dapat dimanfaatkan untuk pembelajaran “Dagik Earth”, sebuah cara pembelajaran yang mengubah peta dunia yang datar menjadi Bola dunia sferik yang cenderung lebih mendekati kebenaran. Dalam hal ini,sebaiknya pemerintah memproduksi balon Bumi ini beserta kelengkapannya untuk melengkapi Kit Bumi dan Antariksa pada pembelajaran di SD,SMP, maupun SMA. Bola dunia ini bisa dibuat dari plastik bekas,pasti biayanya murah. Sayang sekali,begitu sekolah-sekolah RSBI dibubarkan,program kreatif seperti pembelajaran Dagik Earth akan sulit terealisasi, namun di jaman pandemi covid sekarang ini, sebetulnya dagik earth sangat membantu pembelajaran fisika tentang tata surya & jagat raya secara daring. Silahkan dipikirkan oleh para guru fisika.💪💪💪💪
- Cara berpikir sederhana dan focus pada
permasalahan, tentu menjadikan guru-guru di Jepang bisa memanfaatkan media
apapun sebagai kendaraan untuk mencapai tujuan proses pembelajaran, kondisi ini
sebaiknya juga dipelajari oleh guru-guru di Indonesia. Bahkan saya kira sudah banyak contohnya. Jangan hanya berfokus pada bimbel, akibatnya banyak ortu memaksakan anaknya masuk ke bimbel, hanya aspek pengetahuan saja yang diperoleh dari bimbel, segi ketrampilan tidak mungkin diajarkan oleh bimbel,meski bimbel tsb terkenal sekalipun
- Satu lagi yang bisa diterapkan di
Negara kita, bahwa target yang ingin dicapai dalam pendidikan di Jepang lebih
berorientasi pada kemampuan para siswa mengelola sumber alam yang ada,tidak
untuk mempelajari ataupun menguasai banyak konsep tentang ilmu-ilmu yang
dianggap keren oleh masyarakat. Sebagai contoh, siswa SMP tidak diberikan
materi Listrik yang cukup berbahaya bila dipraktekkan dalam kehidupan
keseharian,tapi siswa malah diajarkan bagaimana mengelola energi listrik yang
ada,bagaimana mereka harus bersikap dengan bijak terhadap keterbatasan sumber
energi listrik yang ada di Negara mereka. Siswa cukup diberikan materi dasar
listrik statis dan dinamis saja, kemudian materi yang rumit seperti memecahkan
soal-soal rangkaian listrik yang jelimet ( coba perhatikan soal-soal dibuku
pelajaran SMP atau SMA di Indonesia) tidak terlihat dalam action plan, yang ada justru bagaimana sikap siswa untuk menjaga
agar energy listrik di lingkungan mereka tidak terbuang percuma, bagaimana
mengendalikan energy yang ada agar menjadi tidak berbahaya pada kehidupan
mereka.Sehingga disini,penulis benar-benar menyadari bahwa kurikulum pendidikan
di Jepang, benar-benar oke. Tidak ada salahnya jika kita menyontek
bagian-bagian yang betul-betul urgen dari kurikulum di Jepang untuk kehidupan
para siswa kita.
- Satu lagi yang unik di Shizuoka adalah pantainya yang dipenuhi oleh batu-batu besar pemecah ombak,sehingga bila terjadi tsunami,efek langsung bisa dicegah lebih awal. Pemanfaatan material yang bisa disesuaikan dengan batu-batu seperti ini sungguh sangat mudah diterapkan di Indonesia,misalkan dengan budi daya tanaman bakau yang belum begitu banyak diterapkan di pantai-pantai Indonesia. Saya sempat berpikir, minat banget yah mereka mencetak batu-batu yang bentuknya khas,pasti membutuhkan biayanya yang lumayan tidak sedikit. Tapi apalah artinya batu buat mereka, dalamnya laut saja mereka tembus dengan bor raksasa...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar