kiamat sudah dekat
Pernyataan ini merujuk kepada hadis, namun tingkatnya lemah sehingga tidak dapat dijadikan hujjah. Salah satunya hadis tersebut berasal riwayat Abu Dawud sebagai berikut:
“Kami diberitahu oleh Ahmad bin Salih, yang diberitahu oleh Asad bin Musa, yang diberitahu oleh Muawiyah bin Salih, yang memberi tahu saya, bahwa Ibn Zughb al-Iyadi mengisahkan kepada saya, ia berkata: ‘Abdullah bin Hawala al-Azdi datang kepadaku dan berkata: ‘Rasulullah SAW mengutus kami untuk menjarah dengan harapan mendapatkan harta rampasan, tetapi kami kembali tanpa berhasil mendapatkan apa pun.
Kemudian, Rasulullah SAW melihat kelelahan yang terpancar di wajah kami, lalu berdiri di tengah-tengah kami dan berdoa: ‘Ya Allah, janganlah Engkau menimpakan beban kepada mereka yang mereka tidak sanggup memikulnya. Dan janganlah Engkau menimpakan beban kepada diri mereka sendiri sehingga mereka menjadi lemah. Dan janganlah Engkau menyerahkan mereka kepada orang-orang lain sehingga orang lain akan memanfaatkan mereka.’
Kemudian, Rasulullah SAW meletakkan tangannya di atas kepalaku, atau dia mungkin mengatakan ‘hamah’ (leher/kepala), lalu dia berkata: ‘Wahai Ibn Hawala, ketika kamu melihat khilafah telah turun ke Baitul Maqdis (Yerusalem), maka saat itu akan mendekat gempa bumi, bencana besar, dan masalah besar. Pada hari itu, saat Kiamat akan lebih dekat bagi manusia daripada jarak ini antara tanganku dan kepalamu.’ Abu Dawud berkata: ‘Abdullah bin Hawala adalah dari Homs,'” (HR. Abu Dawud).
Oleh sebab itu, kebenaran atas kemenangan dan kemerdekaan Palestina sebagai tanda hari kiamat masih diragukan kesahihannya. Di sisi lain, waktu terjadinya hari kiamat adalah rahasia Allah Swt. Dalam Surah Al-A'raf ayat 187, Allah Swt. berfirman sebagai berikut:
"Mereka menanyakan kepadamu [Nabi Muhammad] tentang kiamat, “Kapan terjadi?” Katakanlah, “Sesungguhnya pengetahuan tentangnya hanya ada pada Tuhanku. Tidak ada [seorangpun] yang dapat menjelaskan waktu terjadinya selain Dia. [Kiamat] itu sangat berat [huru-haranya bagi makhluk yang] di langit dan di bumi. Ia tidak akan datang kepadamu kecuali secara tiba-tiba.” Mereka bertanya kepadamu seakan-akan engkau mengetahuinya. Katakanlah [Nabi Muhammad], “Sesungguhnya pengetahuan tentangnya hanya ada pada Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.” (QS. Al-A'raf [7]: 187).
Beberapa hadis tentang Palestina di akhir zaman:
1. Dari hadits yang diriwayatkan Mu'awiyah bin Abi Sufyan, Rasulullah Saw. bersabda:
“'Akan senantiasa ada sekelompok umatku yang menegakkan agama Allah, orang-orang yang memusuhi mereka maupun tidak mau mendukung mereka sama sekali tidak akan mampu menimpakan bahaya terhadap mereka. Demikianlah keadaannya sampai akhirnya datang urusan Allah.'
Malik bin Yakhamir menyahut, 'Mu'adz bin Jabal mengatakan bahwa mereka berada di Syam.'
Mu'awiyah berkata, 'Lihatlah, ini Malik menyebutkan bahwa ia telah mendengar Mu'adz bin Jabal mengatakan bahwa kelompok tersebut berada di Syam.'" (HR. Bukhari No. 3369 dan Muslim No. 3548)
2. Dari Abdullah bin Amru bin Ash, Rasulullah Saw. bersabda:
"Akan terjadi hijrah sesudah hijrah, maka sebaik-baik penduduk bumi adalah orang-orang yang mendiami tempat hijrah Ibrahim, lalu yang tersisa di muka bumi hanyalah orang-orang yang jahat.
Bumi menolak mereka, Allah menganggap mereka kotor, dan api akan menggiring mereka bersama para kera dan babi." (HR. Abu Dawud No. 3202)
3. Dari Abdullah bin Hawalah Al-Azdi, Rasulullah Saw. bersabda:
"Wahai Ibnu Hawalah, jika engkau melihat kekhilafahan telah turun di bumi Al-Maqdis [Baitul Maqdis, Palestina], maka itu pertanda telah dekatnya berbagai guncangan, kegundah-gulanaan, dan peristiwa-peristiwa besar.
Bagi umat manusia, kiamat lebih dekat kepada mereka daripada dekatnya telapak tanganku kepada kepalamu ini." (HR. Abu Dawud No. 2535).
4. Dari Ibnu Abbas mengatakan bahwa Rasulullah Saw. bersabda:
"Permulaan dari perkara Islam ini adalah kenabian dan rahmat. Kemudian tegaknya khilafah dan rahmat. Kemudian berdiri kerajaan dan rahmat. Kemudian berlaku pemerintahan [kerajaan kecil-kecil] dan rahmat.
Lalu orang-orang memperebutkan kekuasaan, seperti kuda-kuda yang berebut makanan. Maka [pada saat seperti itu], hendaklah kalian berjihad.
Sesungguhnya jihad yang paling utama adalah ribath, dan sebaik-baik ribath kalian adalah di Asqalan." (HR. At-Thabrani, sanadnya shahih menurut Al-Baani dalam Silsilah Al-Ahadits Ash-Shahihah 7/83).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar