Translate

Kamis, 29 Juli 2021

Gunung Fuji, Shinkansen, dan Bunga Sakura bagian ke 1




PEMBUKAAN

  Latar Belakang.

          Dampak globalisasi terjadi dalam bidang social, ekonomi,iptek, politik, dunia usaha, industri, dan yang sangat penting untuk diperhatikan adalah nuansa persaingan sumber daya manusia (SDM) itu sendiri. Untuk menghadapi hal tsb peningkatan kemampuan dan kompetensi SDM menjadi prioritas utama, yang paling dominan adalah kemampuan untuk beradaptasi dalam berinteraksi baik regional dan internasional.

          Dengan latar belakang Undang-undang no 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen yang mengamanatkan bahwa pendidik dan tenaga kependidikan wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Juga sesuai Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No.11 tahun 2015 pasal 30, bahwa Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Dasar mempunyai tugas melaksanakan perumusan dan koordinasi pelaksanaan kebijakan serta fasilitasi penerapan standard teknis di bidang pendidikan dasar, dalam hal ini Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Dasar Ditjen Guru dan Tenaga Kependidikan,sedang berusaha melakukan kerja sama dengan berbagai pihak dalam peningkatan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan ,salah satunya adalah pengiriman pendidik dan tenaga kependidikan SMP,khususnya guru melalui benchmarking. Maka untuk mendukung tugas pokok dan fungsi Direktorat Guru Pendidikan Dasar,khususnya dalam pembinaan pendidik pendidikan dasar dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi pendidik dituntut lebih profesional, agar mampu menghadapi persaingan global, diperlukan wawasan yang berstandar internasional. Standar internasional akan sulit tercapai tanpa adanya keterlibatan langsung dan berinteraksi dengan Negara luar. Dengan dasar pemikiran tsb perlu dilaksanakan program penghargaan guru pendidikan dasar berprestasi ke luar negri sebagai upaya pembinaan pendidik SMP keluar negri,salah satunya ke Jepang,dengan melakukan short course sambil berkunjung kepada lembaga penyelenggara pendidikan yang patut dijadikan model sebagai upaya peningkatan wawasan kependidikan para guru

 Tujuan

          Pelaksanaan program penghargaan guru pendidikan dasar berprestasi ke Jepang dalam bentuk short course ini bertujuan untuk memberikan penguatan kompetensi guru agar bertambah wawasan melalui program-program yang diterima oleh guru,khususnya di bidang pendidikan yang profesional dan patut untuk dilakukan benchmarking oleh pengelola lembaga yang menangani pembinaan dan pemberdayaan pendidik dan tenaga pendidikan di Indonesia.

 

Manfaat

1.Mengenal Bahasa Jepang

          Program short course yang ditawarkan  memberikan pengalaman belajar bahasa Jepang secara langsung di tempatnya. Dengan begitu, peserta akan terbiasa mempergunakan bahasa Jepang  yang sedang dipelajari  sehingga memperlancar/ mengenal  kemampuan bahasa Jepang

2. Menambah wawasan

          Belajar di Jepang juga memberikan wawasan yang berharga bagi para guru, mengingat konten yang dipelajari adalah fenomena nyata sebuah sistem pendidikan yang sudah dikenal baik kurikulumnya di dunia.

3. Pengalaman internasional

          Mengalami pembelajaran di luar negeri dengan program short course bisa memberikan pengalaman internasional kepada para guru. Pengalaman berharga lainnya juga akan didapatkan seperti berbaur dengan guru-guru di Jepang sambil mengikuti proses pembelajaran bersama siswa-siswa di Jepang.

4. Networking

          Meskipun masa belajar para guru hanya beberapa minggu, kesempatan untuk mengenal sekolah dan sistemnya dari berbagai prefektur bisa membuat para guru memperluas networking yang sudah dimiliki para guru selama ini.

 

 Hasil Yang Diharapkan

           Hasil yang diharapkan dari pelaksanaan kegiatan ini adalah terlaksananya program penghargaan guru pendidikan dasar berprestasi ke Jepang dalam bentuk short course dan kunjungan ke lembaga pendidikan yang relevan serta laporan pelaksanaan short course selama di Jepang. Khususnya bagi para guru peserta,diharapkan dapat melakukan deseminasi program yang dicapai, di daerahnya masing-masing

 

PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Tempat / Lokasi / Lembaga Yang Dikunjungi

No

Tempat

Lokasi

Lembaga

1.

 

Okayama University

 

Tsushima-Naka, Okayama, Okayama Prefecture

Fakultas Pendidikan Universitas Okayama

2

Okayama Rika University

 

Okayama University
3-1-1 Tsushima-naka Okayama 700-8530

Universitas Okayama

3

Fukuyama City University

721-0964 Hiroshima Prefecture, Fukuyama, Minatomachi, 19

Universitas Fukuyama,Fakultas Pendidikan

4

Shizuoka University

422-8529 Shizuoka Prefecture, Shizuoka, Suruga Ward, Oya, 836

Fakultas Pendidikan Universitas Shizuoka

5

Shizuoka University Lab School Shizuoka University

national university in Shizuoka Prefecture, Japan.

SD dan SMP Labschool Shizuoka

6

Junior High School at Otsuko, University of Tsukuba

1-9-1 Otsuka, Bunkyo-ku, Tokyo 112-0012

SMP Lab School Tsukuba University

 

B. Hasil Kegiatan (hari per hari)

No

Hari ke

Hasil Kegiatan

1

 7 (tujuh)

Catatan : penulis baru mengikuti Short Course pada hari ke 7, karena pengurusan paspor yang terlambat.

Perkuliahan untuk mahasiswa pendidikan yang akan menjadi guru (calon guru) dari Prof.Nishimura. Para guru memperoleh materi perkuliahan yang bersifat active learning

2

8 (delapan)

Materi perkuliahan tentang “Guru yang disenangi Siswa” ,berikut contoh perkuliahan oleh dosen yang bersifat student center,dilanjutkan dengan diskusi dengan guru-guru dari Junior High School Attached to Faculty of Education,Chiba University.

3

9 (Sembilan)

Perkuliahan di Shizuoka University.

- Analisa dan Diskusi pada STEM Education Movement

dalam pendidikan Sains di Amerika Serikat dan

kemungkinan implikasinya di Jepang dan Asia.

-.Pemanfaatan STEM menggunakan Dagik Earth : Pengembangan STEM pada pendidikan Sistem Jagat Raya.

-.Inovasi STEM : berupa bahan pembelajaran untuk kreasi ilmu pengetahuan.

4

10 (sepuluh)

Perkuliahan oleh Prof. Matsumoto :

Pembelajaran matematika di Jepang

5

11 (sebelas)

Perkuliahan oleh Prof. Isao Murayama

Topik :   The course of study in Japan (from a problem solving point of view). Kursus studi di Jepang (dari sudut pandang pemecahan masalah)

6

14 (empat belas)

Perkuliahan oleh Prof. Yoshisuke Kumano, Ph.D tentang

Active learning

7

15 (lima belas)

Kunjungan ke Shimizu Oka Elementary School

8

16 (enam belas)

Kunjungan ke Lab School Shizuoka University ,School of Education

9

17 (tujuh belas)

Kunjungan ke SD Asahi di Sagamihara City,Prefektur Kanagawa

10

18 (delapan belas)

Kunjungan ke  SD Labschool Tsukuba University dan Kementrian Pendidikan,Budaya,Sport,Sains dan Teknologi   Kementrian Pendidikan,Budaya,Sport,Sains dan Teknologi

 

Masalah / Kendala

            Dari semua kegiatan yang dilaksanakan , semua unsur yang mendukung program short course ini , hampir  tidak ada kendala sama sekali, sedikit kendala muncul pada saat awal persiapan keberangkatan, dimana terjadi miskomunikasi antara panitia dengan penulis,sehingga penulis terlambat mengurus paspor dinas. Sebagai konsekwensinya, penulis tertinggal rombongan, dengan tetap iklas menempuh perjalanan Jakarta – Osaka seorang diri, namun ini adalah perjalanan yang sangat berharga,karena terjadi delay selama lebih dari satu  jam, dan penulis tidak tertinggal penerbangan lanjutan (sungguh petualangan dengan sensasi yang tidak akan pernah terlupakan…berlari-lari mengejar penerbangan lanjutan, dan tiba di sebuah bandara dengan Negara yang warganya enggan berbahasa internasional). Sebenarnya kronologi yang sesungguhnya dimulai dari keterlambatan penerbangan Jakarta - Singapura selama 2,5 jam. Apa yang bisa dilakukan selama kita menunggu sebuah penerbangan, dengan tujuan hanya untuk transit di Negara tersebut, selain aktifitas Dzikir sambil menyesali mengapa koq ya saya terlambat mengikuti rombongan. Namun penyesalan ini berbuah manis, karena dengan cara yang agak aneh semua berjalan mulus,lancar seperti air mengalir di lautan. Saya jadi merenungkan isi sebuah senandung merdu :

“ Hai orang-orang yang beriman, mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan (mengerjakan shalat) sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar ” (Q.S. Al-Baqarah 153).”

            Karena tanpa daya, ya saya hanya duduk manis selama 2,5 jam dibandara  sambil mengurai untaian tasbeh tanpa putus dengan tasbih,tahmid, takbir, tahlil, dan istighfar di dalam hati. Siapa yang ngga deg deg kan coba....



 

Anakku menolongku.

            Pada awal perencanaan keberangkatan rombongan pergi ke Jepang, seharusnya saya mengikuti acara Pra Departure sambil menginap di sebuah hotel di Jakarta, sayang sekali saya luput dari acara tersebut, karena kelelahan mencari souvenir wayang di seputaran kota Bandung sehingga harus tertinggal informasi dalam pengurusan paspor dinas. Memang sudah  jatah saya. Tuhan ingin agar saya berangkat seorang diri dari Jakarta ke Jepang, dengan penerbangan lanjutan di Singapura, aneh sekali…ya aneh, karena saya bukan seorang ABG yang kuat , tapi hanya seorang emak-emak tua berumur 56 tahun. Selagi muda saya sangat berani melanglang buana bepergian seorang diri saja, sesudah rambut semakin memutih dan tulang-tulang tubuh mulai terserang osteoporosis ,untuk bepergian  seorang diri , bukan main…saya harus mengandalkan penuh kepada Sang Penguasa Dunia ini. Begitulah, awal cerita. Hari pertama yang jatuh pada Selasa, tgl 11 April 2017 di Ruang Rapat ,diadakan pengarahan  pra departure dipimpin oleh para pejabat dengan aktivitas mendengarkan arahan dari nara sumber, penunjukkan tugas team leader,sekretaris, koordinator kelompok ,juga fotografer, dilanjutkan dengan pengaturan pembagian barang souvenir yang harus dibawa. Saya mendapat jatah membawa miniatur Candi Borobudur, Becak Jogyakarta, dan wayang kulit Sang Bima dengan ukuran panjang sekitar 65 cm (pastinya dong... tidak boleh masuk ke kabin). Syukur Alhamdulilah, semua urusan ini dapat diselesaikan oleh anak-anak . Sang Bima yang kukunya panjang dan menakutkan, dikemas  menggunakan plastic fiber kokoh sehingga saya tinggal melontarkan  sang Bima ke bagian bagasi.

            Sambil termangu-mangu saya tetap fokus mendengarkan arahan dari para bos dengan rangkuman materi :    Sistem Pendidikan di Jepang,  Kompetensi dan kualifikasi guru di Jepang, Cara-cara Rekruitmen guru,  Akreditasi dan sertifikasi,  Karir guru  dan kinerja guru, serta Perlindungan guru.

            Tiba waktunya, di hari ke empat ,Jumat / 14 April 2017, saya memulai petualang menuju Negri Matahari Terbit dengan penerbangan Singapore Airlines. Karena keterlambatan pengurusan paspor dinas,jadwal keterlambatan menjadi mundur, peserta  harus berangkat sendirian sesuai jadwal tiket 

 Ternyata keberangkatan delay atau terlambat selama 2,5 jam  . Awalnya saya lumayan gugup juga. Bisa dibayangkan, membawa 2 buah koper plus sang Bima yang bentuk barangnya tidak beraturan, membuat nyali menjadi ciut. Bila dibatalkan…kupikir saya bisa “dimarahi” oleh atasan, sehingga saya langsung menentukan sikap untuk menelpon ke pihak SQ dibantu pihak lain (anakku pastinya) agar keberangkatan tidak ditunda pada hari berikutnya dengan menyampaikan permintaan tolong  dengan redaksi bahasa kira kira demikian :

”Hi, Excuse me.

My mother looking for SINGAPORE AIRLINES GROUND STAFF. She missed her Connecting Flight to Kansai, Japan (KIX) due to a delay from her first flight.

The First delayed flight is SQ 967 : Jakarta (CGK) – Changi (SIN)

The Missed Connecting Flight is SQ 618 : Changi (SIN) – Kansai (KIX) Boarding 12.25 AM

Please check her ticket/boarding pass.

1) Do you mind to help her to rebook the next flight and direct her?

2) Please also help her to check – in the baggage with her rebooked ticket if necessary.

Thank you so much.”

            Ternyata anakku menolongku, anakku yang sedang  di UAI Gombak Kuala Lumpur, sungguh sadar, jika saya menuruti nasehat pihak penerbangan untuk menginap di Singapura menunggu penerbangan keesokan harinya ke Jepang, emaknya akan kehilangan jejak menuju Negri Matahari Terbit itu, artinya si emak bisa tersesat dan hilang ditelan bumi entah dimana. Alhamdulilah, sebagai penumpang terakhir yang melakukan proses boarding pass, akhirnya terbang juga saya ke negri Fujiyama itu. Kebayang ngga...begitu sampai di ekor pesawat banyak penumpang melotot ke saya, mungkin mereka bergumam...ooo,ini yang bikin pesawat ngga terbang-terbang.   

Keesokan hari, pukul 8.25 pagi saya menginjakkan kaki di bandara Kansai Osaka, dapat Anda bayangkan betapa saya amat excited bercampur haru karena akan menemukan dan bertemu dengan Gunung Fuji, kereta peluru Shinkansen, dan bunga Sakura. Sebuah pengalaman baru, yang memang belum pernah saya alami, sebagai orang kampung ,pasti senanglah..ha..ha..


(bersambung ya bro..)

pensiun 1


Menjalani episode perjalanan hidup di dunia, pasti akan dialami setiap orang,entah ia masih belia, remaja, menjadi pemuda atau sudah renta sekalipun. Apa artinya 'usia' tanpa seorang manusia berusaha menjalaninya dengan penuh ikhlas, penuh kesabaran, juga berjuang tanpa putus harapan. Ditengah melandanya pandemi covid 19 yang membabi-buta, seseorang akan terlihat dari segi mata bathinnya, diakah seorang pejuang sejati atau diakah seorang pecundang yang hanya menjadi beban. Ya kalau kita menilik sejenak tentang beban ini, disinilah kita memulai perjuangan babak baru buat seorang pensiunan. Boleh apa saja pekerjaan seseorang ini, menghadapi era pensiun adalah bergantung pada pola pikir dan pola tindak-tanduk  seorang pensiun. 

Pilihan aktvitas sangat beragam, semua bisa dipilih tanpa kecuali.....boleh berpangku tangan saja sambil mengandalkan uang tabungan hari tua, bisa juga menjalani aktivitas baru yang biasa-biasa saja seperti mengasuh cucu,sekedar menemani pasangan yang sama-sama tua juga, atau mau pergi jalan-jalan keliling dunia (sambil mikir...emang mau nyamperin si covid), atau memperdalam ilmu agama untuk mempersiapkan hari akherat yang dalam bayangan seorang pensiunan sudah mendekati penalti, wah serem juga kalau bayang-bayang kematian kita selipkan dalam rancangan program pensiun kita, jangan-jangan kita berpikir si covidlah biang keladinya..habislah harapan hidup seorang pensiun jika covid dijajarkan dengan takdir Allah Yang Maha menentukan kematian. 

Oke, tidak ada yang bisa memastikan kita akan bagaimana, kita akan berakhir di dunia seperti apa, kita akan menjalani semua episode kita dengan rasa bahagia, syukur atau malah kufur? Semua juga berkat takdirNYA, so pasti Allah tidak akan menyia-nyiakan usaha kita. 

Selamat menjalani hari pensiun anda...

yang sering mampir disini

Break lagi : Siriwil terus ber ulah

Open sidebar ChatGPT  3.5 You Let's start improving my geography skills by quizzing me on world capitals. You can start by asking me the...

paling populer