SHINKANSEN Babak kedua
Hari
ini, Minggu tanggal 22 April 2017,
adalah hari istimewa bagi rombongan. Mengapa? Ya, karena rombongan akan berangkat ke Kyoto dengan menggunakan bis, dilanjut dengan Shinkansen. Berarti untuk
kesekian kalinya saya akan merasakan sensasi bergerak dengan kelajuan mendekati
kecepatan suara. Kecepatan suara bro ! sekitar 340 m/det.
Duduk di kursi Shikansen sebenarnya tidak berbeda dengan duduk di atas kereta api biasa. Jepang memang salah satu negara penelur inovasi teknologi di dunia. Dari dunia otomotif hingga ke dunia robotika sudah dikuasainya. Salah satu inovasi orang Jepang yang sangat brilian adalah Shinkansen alias bullet train, kereta cepat yang dapat meluncur hingga 250 Km/jam lebih . Kereta ini sudah tidak menggunakan tenaga internal combustion engine lagi tapi sudah beralih ke energi yang lebih efisien dan lebih ramah lingkungan yaitu listrik. Namun, karena beban untuk menggerakkan kereta besar, maka tegangan dan arus yang dibutuhkan juga sangatlah besar.Padahal kereta ini menggunakan jaringan kabel diatas kereta dan shoepad yang ada diatas kereta untuk “menyedot” listrik dari kabel tersebut.
Oleh karena itu, para teknisi harus mendesain suatu sistem yang mampu membuat kabel dan shoepad senantiasa terhubung untuk menghindari timbulnya plasma pada celah diantara keduanya.
Wisata
ke kuil ini seperti wisata domestik ke candi Borobudur, bahkan candi – candi di
Indonesia lebih menarik dan lebih detail untuk dikunjungi dan dipelajari. Hanya ada sedikit berbeda, dimana wisata kuil
– kuil di Jepang ini lokasinya sungguh sangat bersih dan tertib. Sehingga
pengunjung dibuat nyaman pada saat berjalan disekitar lokasi. Alangkah sangat
baik, bila wisata religius yang ada di Indonesia dibenahi dan dijaga ketertiban
lingkungannya dan kebersihan disekitarnya. Sedikit saja,misalnya candi
Borobudur ditertibkan dari para pedagang di sekitarnya ,para wisatawan akan
nyaman seperti senyaman rombongan berkunjung ke kuil di Jepang ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar